Misteri

Beberapa Pendapat Mengenai Hilangnya Kerajaan Majapahit

78
×

Beberapa Pendapat Mengenai Hilangnya Kerajaan Majapahit

Sebarkan artikel ini
Misteri Hilangnya Kerajaan Majapahit

Contohnya adalah situs Trowulan serta kabar dari kitab Negarakertagama. Namun sejumlah kecil arkeolog berpendapat lain bahwasannya ibukota Majapahit di Kedaton Jombang.

Pendapat kedua ini didasarkan pada asal kata kedaton yang berarti “Keraton” serta diperkuat dengan peninggalan candi yang ditemukan di keraton.

Bagaimana Hilangnya Keraton Majapahit?

Hilangnya kerajaan yang satu ini masih menjadi misteri hingga saat ini. Ada beberapa pendapat mengenai hilangnya keraton Majapahit sebagaimana dikutip Harianmemokepri.com dari artikel Strategi.id berjudul “Ulasan Misteri Hilangnya Kerajaan Majapahit, Perang Saudara atau Moksa?“.

Pertama, bahan bangunan keraton yang terbuat dari bahan-bahan organik sehingga mengalami proses pelapukan dan tidak bisa bertahan hingga ratusan tahun layaknya candi yang terbuat dari batu alam yang masih bisa kita jumpai hingga saat ini.

Baca Juga: Sederet Mitos Tentang Gunung Semeru

Kedua, bangunan keraton hilang karena adanya bencana alam. Pendapat ini menyebutkan bahwa bangunan keraton bisa jadi terkubur oleh abu letusan gunung berapi mengingat di kawasan Jawa Timur terdapat banyak gunung aktif.

Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa keraton Majapahit hilang karena terkubur lumpur yang berasal dari sungai tempat lahar gunung berapi melintas. Pendapat ini cukup masuk akal mengingat letak keraton Majapahit yang diperkirakan berlokasi dekat dengan Sungai Brantas.

Ketiga, adanya konflik internal dan serangan dari kerajaan lain. Dalam Babad Tanah Jawa disebutkan bahwa sekitar tahun 1400-an Demak Bintoro yang kala itu dipimpin oleh Raden Patah, Putra Prabu Brawijaya V menyerang Majapahit dan menghancurkan ibukota kerajaannya, termasuk keraton.

Akan tetapi pendapat tersebut dibantah oleh beberapa ahli yang menyebutkan bahwa Babad Tanah Jawa merupakan produk kolonial Belanda yang bertujuan untuk mengadu domba kaum Islam dengan kaum Hindu-Buddha.

Baca Juga: Misteri Raja Sunda Sri Jayabupati

Keempat, Atmodarminto berpendapat, kehancuran majapahit disebabkan oleh serangan militer dari wilayah Kediri yang dipimpin oleh Girindrawardhana. Serangan ini berlangsung beberapa saat lamanya dan dimenangkan oleh pihak Kediri membuat Girindrawardhana menjadi penguasa majapahit.

Hal ini kemudian memicu Demak menyerang Majapahit dengan motif menumbangkan Girindrawardhana karena sosok ini dianggap bukan pemimpin yang sah. Selain itu serangan dari pihak luar, kondisi internal Majapahit sudah kacau balau. Terutama sepeninggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada.

Korupsi merajalela, selain itu, perebutan pengaruh dan kekuasaan terjadi antarkerabat kerajaan. Kondisi kerajaan yang sudah lemah ini menyebabkan Keraton Majapahit jadi salah satu sasaran perusakan, pemberontakan, dan penyerangan dari kerajaan lain.

Baca Juga: Misteri Makam Raja Tutankhamun

Kelima, penjarahan illegal pada masa penjajahan kolonial. Dalam sebuah catatan laporan Belanda disebutkan, pada sekitar tahun 1800 Masehi, wilayah Trowulan kehilangan sekitar 5 juta kubik tanah.

Sebagai akibat penggalian illegal yang dilakukan oleh para pemburu peninggalan kerajaan Majapahit. Diduga banyak sekali peninggalan Majapahit yang dicuri pada saat itu.

Keenam, Keraton Majapahit melakukan moksa. Pendapat ini mungkin tidak didasarkan pada alasan yang ilmiah. Akan tetapi pada ilmu sejarah, khususnya di Indonesia, jika suatu kejadian belum ditemukan penyebabnya, bisa jadi hal tersebut disebabkan faktor X.

Faktor X ini dapat berupa hal gaib yang berada di luar jangkauan indra manusia. Beberapa orang berpendapat Keraton Majapahit sengaja di-moksa dan dihilangkan oleh mahluk gaib dengan tujuan agar kelestarian keraton tetap berjalan di alam lain sehingga terlindungi tangan-tangan jahil manusia.*** (Berry Nuryaman Hariyanto/Strategi.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *