HARIANMEMOKEPRI.COM — Warga Jalan Jawa Kelurahan Tanjungpinang Barat di gegerkan penemuan mayat perempuan, Selasa (9/4/2024) malam.

Jenazah ditemukan sekitar pukul 19:30 WIB oleh anaknya yang sedang berkunjung kerumah orangtuanya, namun saat itu tidak ada respon dari sang ibu.

Diketahui korban bernama Yeni atau nama Tionghoanya Bong Thien Khaw
kesehariannya bekerja sebagai ojek langganan.

Menurut keterangan ketua RT 01 RW 01 Kampung Jawa Adityo, dirinya mendapatkan kabar dari warga sekitar adanya penemuan mayat perempuan.

“Keseharian korban bekerja sebagai ojek langganan, pagi sudah keluar malam baru balik kerumah, korban sudah meninggal perkiraan selepas isya,” jelas Adityo.

Ia menerangkan awalnya anak almarhum menggedor rumah dirinya yang tidak jauh dari lokasi, namun ketika itu ia sedang berada di luar.

“Saat itu anak korban menggedor pintu rumah tapi tidak ada respon. Karena ibu Yeni tinggal sendirian di rumah,” ujarnya.

Sementara itu anak korban Hendra alias Awang menerangkan ketika dirinya menggedor pintu tapi tidak ada jawaban sekitar pukul 19:30 WIB.

“Jadi saya panik dan takut sehingga saya terobos pintu itu begitu saya masuk sudah terlihat dalam kondisi membengkak, menghitam serta membusuk,” kata Hendra.

Menurut Hendra, selama masa hidupnya tidak ada riwayat penyakit, namun beberapa hari lalu sempat mengeluhkan sesak nafas.

“Kemarin waktu dia datang kerumah saya terakhir sekitar 5 atau 6 hari yang lalu dan pernah ngomong dengan istri saya kalau ibu ada rasa semput/sesak nafas,” terangnya.

Kapolsek Tanjungpinang Barat Iptu Andri Warman mengatakan sekitar pukul 19:30 WIB pihaknya menerima laporan adanya penemuan sesosok mayat berjenis kelamin perempuan di Jalan Kampung Jawa.

“Setelah di lokasi kita temukan sesosok mayat jenis kelamin wanita tergeletak di dapur bawah meja dengan kondisi membusuk, menghitam dan membengkak dugaan kami sudah lebih dari dua hari,” ucap Iptu Andri.

Iptu Andri menuturkan tidak adanya tanda tanda kekerasan, hanya pihaknya menemukan satu kantong obat, kemudian melakukan Interogasi para saksi.

“Yang pertama kali melihat anaknya korban, berdasarkan KTP korban dia kelahiran bulan Desember tahun 1957 atau berusia 70 tahun kurang,” tuturnya.

Untuk komunikasi terakhir, Iptu Andri menjelaskan sekitar 6 hari yang lalu, korban mendatangi keluarganya di Plantar II.

“Di situ sempat ada komunikasi dengan anaknya bahwa dia ada keluhan sakit, setelah itu korban pulang dan tidak komunikasi lagi dengan anaknya, korban tinggal sendirian di Kampung Jawa,” pungkasnya.

Saat ini mayat perempuan tersebut telah di bawa oleh Team Inafis, Kesehatan Polresta Tanjungpinang ke RSUP Raja Ahmad Thabib untuk dilakukan Forensik.