HMK, HUKRIM — Pakar sosial Unnes, Fulia Aji Gustaman angkat bicara terkait maraknya penipuan dengan modus arisan online.
Ia menilai, penipuan karena adanya oknum yang memanfaatkan peluang pasar.
Dimana, terdapat role model arisan online yang sudah berhasil, kemudian diikuti.
“Jadi bukan musiman. Kocokan arisan yang bisa selesai menjadi contoh. Tapi ada oknum yang memanfaatkan momen ini menjadi arisan bodong.
Memanfaatkan pasar, ini peluang. Lalu digondol kabur,” katanya.
Dosen Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial Unnes ini menilai belum ada kontrol dan pengawasan.
Disisi lain, pengelolaan manajemennya buruk. Sebelum adanya lembaga yang menjembatani, dikhawatirkan masih riskan. Meski tidak semua arisan online seperti itu.
“Seperti orang jual beli online contohnya.
Ya orang jual beli awal-awal agak riskan terjadi penipuan dan lain sebagainya, tapi begitu ada pengawasan akan menjadi kontrol aktivitas jual beli secara online,” tambahnya.
Aji berpesan, masyarakat bisa mengecek legalitas, kredibilitas, siapa saja pengurusnya.
Seperti apa profilnya dipelajari dulu agar tidak terjadi penipuan. “Jadi ini untuk mengantisipasi agar tidak tertipu,” tambahnya. (jawapos)