HARIANMEMOKEPRI.COM — Sejumlah pendekar silat menyemarakkan Festival Pencak Silat Serumpun Hulubalang Kepri di Tugu Sirih Tepi Laut Tanjungpinang, Kamis (4/7/2024).

Festival ini merupakan hasil kerjasama antara Pemko Tanjungpinang dan LAM Tanjungpinang, menyediakan ruang kreatif dan prestasi khususnya dalam menggeluti Pencak Silat Seni melalui sebuah festival yang diberi nama Festival Seni Silat Serumpun 2024.

Festival Seni Silat Serumpun diawali dengan parade yang terdiri dari 10 organisasi pencak silat, yakni:

1. Barisan Hulubalang
2. Sindikap
3. Pagar Nusa
4. PSHT Rayon Lanudal
5. Tapak Suci Putra Muhammadiyah
6. Panca Bela
7. HIMSSI
8. SMI
9. SH Teratai
10. Ciung Wanara

Dalam sambutannya, Pj Walikota Tanjungpinang Andri Rizal menyampaikan bahwa pencak silat merupakan olahraga bela diri yang merupakan warisan kekayaan budaya bangsa Suku Melayu di Nusantara.

“Pencak Silat mengandung nilai etika dan estetika serta sarat dengan makna kearifan, keteladanan, kependekaran, dan keluhuran budi pekerti, yang berperan sebagai pembentuk karakter bangsa,” ujarnya.

Dengan nilai yang terkandung di dalamnya, pencak silat telah menjadi media edukatif kultural yang melahirkan generasi pendekar dan pemberani dengan semangat patriotisme akan kecintaan bangsa dan tanah air. Sebagai salah satu unsur budaya warisan leluhur, pencak silat terkait erat dengan kultur masyarakat Melayu di Kepulauan Riau khususnya, dan di Nusantara umumnya.

Andri melanjutkan bahwa perjalanan sejarah budaya Melayu berkait secara kultur dengan perjalanan pencak silat itu sendiri, berkembang secara luas baik sebagai bela diri maupun sebagai permainan anak negeri.

“Pecinta pencak silat maupun para pesilat diharapkan mengambil peran dalam kegiatan ini, yang pada gilirannya menambah spirit kompetisi untuk memajukan pencak silat, khususnya pencak silat tradisional sebagai budaya leluhur suku bangsa Melayu Nusantara, untuk terus berjaya menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” lanjut Andri.

Sementara itu, Kadisbudpar Tanjungpinang Muhamad Nazri mengatakan bahwa membudayakan kembali Silat Tradisi sebagai warisan budaya tak benda masyarakat Indonesia serta menjalin silaturahmi antar insan pencak silat dalam ikatan kebersamaan memajukan pencak silat Indonesia adalah hal yang penting.

“Memperkenalkan Festival Seni Silat Tradisi di masyarakat sekaligus untuk mendukung program kerja Lembaga Adat Melayu dalam membina dan menjaga warisan budaya tradisi suku bangsa Melayu di Tanjungpinang dalam Kawasan Melayu Serumpun,” ucap Nazri.

Festival Silat Serumpun berlangsung selama tiga hari, 4-6 Juli 2024, dan akan menampilkan berbagai kompetisi kehebatan serta keindahan dari para pesilat.

“Peserta lomba silat diikuti oleh 60 pesilat dan 280 orang dari berbagai perguruan di kota Tanjungpinang turut meramaikan festival ini,” terang Nazri.

Selain peserta dari dalam negeri, terdapat pula peserta asal Malaysia dan Singapura yang turut serta pada Festival Pencak Silat Serumpun.