Dengan nilai yang terkandung di dalamnya, pencak silat telah menjadi media edukatif kultural yang melahirkan generasi pendekar dan pemberani dengan semangat patriotisme akan kecintaan bangsa dan tanah air. Sebagai salah satu unsur budaya warisan leluhur, pencak silat terkait erat dengan kultur masyarakat Melayu di Kepulauan Riau khususnya, dan di Nusantara umumnya.

Andri melanjutkan bahwa perjalanan sejarah budaya Melayu berkait secara kultur dengan perjalanan pencak silat itu sendiri, berkembang secara luas baik sebagai bela diri maupun sebagai permainan anak negeri.

“Pecinta pencak silat maupun para pesilat diharapkan mengambil peran dalam kegiatan ini, yang pada gilirannya menambah spirit kompetisi untuk memajukan pencak silat, khususnya pencak silat tradisional sebagai budaya leluhur suku bangsa Melayu Nusantara, untuk terus berjaya menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” lanjut Andri.

Sementara itu, Kadisbudpar Tanjungpinang Muhamad Nazri mengatakan bahwa membudayakan kembali Silat Tradisi sebagai warisan budaya tak benda masyarakat Indonesia serta menjalin silaturahmi antar insan pencak silat dalam ikatan kebersamaan memajukan pencak silat Indonesia adalah hal yang penting.