HARIAN MEMO KEPRI, TANJUNGPINANG – Saat menjadi Khatib Sholat Idul Adha 1438 H, H. Syahrul, S.Pd yang kerap di sapa dengan Ayah Syahrul kembali mengingatkan masyarakat Kota Tanjungpinang agar selalu meneladani sifat keluarga Nabi Ibrahim a.s., Jumat, (01/2017). Ayah Syahrul mengatakan dengan meneladani sifat keluarga Nabi Ibrahim a.s, maka Allah akan memberkahi Nya. “Dan, satu hal yang harus kita fahami, kesanggupan Nabi Ibrahim a.s dalam mengorbakankan anaknya, Nabi Ismail a.s, bukanlah semata-mata didorong oleh ketaatan yang membabi-buta, tetapi keyakinan bahwa apapun perintah Allah SWT harus dipatuhi. Hal ini mengandung peringatan kepada ummat masa kini dan ummat yang akan datang bahwa mereka harus siap mengorbankan apapun demi perintah Allah SWT,”ucap Ayah Syahrul dalam Khutbahnya. Lanjutnya, selain pengorbanan Keluarga Nabi Ibrahim a.s ada juga pengorbanan dari Keluarga Yassir r.a yang telah dijanjikan Allah SWT syurga bagi pengorbanan mereka. ” Pada pengorbanan itu, Ayah dan Ibu yassir syahid dalam mempertahankan keimanan mereka, Maka Rasulullah SAW menghiburnya dengan mengatakan : Bersabarlah, keluarga yasir! karena sesungguhnya janji pertemuan kalian adalah syurga”, lanjutnya. Tidak hanya itu, dia juga mengatakan pada saat ini terdapat beberapa ovsesi yang bertentangan dengan perintah Allah SWT yang sebaliknya menjerumuskan kedalam keburukan. “Dalam konteks pengorbanan Nabi Ibrahim dapat kita katakan bahwa generasi tua dan generasi muda telah hilang obsesi yang sesungguhnya, banyak yang berjalan dalam obsesi semu, dan lemahnya iman dan obsesi cita cita untuk akhirat, membuat mereka takluk dan tak berdaya pada godaan dunia yang menghancurkan masa depan akhirat mereka,”katanya. Untuk itu dia berharap, agar meninggal kan obsesi yang berlandaskan nafsu agar dapat menjalankan perintah Allah SWT sebaik baiknya. “Kita harus berani mengorbankan obsesi karir dan jabatan kita, jika itu hanya membuat Allah murka kepada kita, dan harus berani mengorbankan obsesi nafsu kita, jika itu hanya membuat kita menyesal. Dan penyesalan itu tidak berlaku lagi ketika kita berada di padang mahsyar (Akhirat),” ujarnya. (CR003)