HARIANMEMOKEPRI.COM — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang menggelar debat pertama calon Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang di Hotel CK Tanjungpinang, Sabtu (19/10/2024) malam.

Dalam debat tersebut para pendukung masing pasangan calon baik Lis – Raja maupun Rahma-Rizha saling memberikan support kepada kedua pasangan calon.

Pada debat Pilwako ini terdapat 5 orang Panelis berkompenten yang telah ditunjuk oleh KPU Tanjungpinang dalam memberikan pertanyaan kepada kedua pasangan calon tersebut.

Pasangan nomor urut 1, Rahma dan Riza Hafiz, serta pasangan nomor urut 2, Lis Darmansyah dan Raja Ariza, berlomba menawarkan solusi terbaik untuk memajukan Tanjungpinang.

Rahma, yang pernah menjabat sebagai Walikota selama tiga tahun, mempresentasikan rencana besar untuk membawa Tanjungpinang menuju masa depan yang lebih maju, sejahtera, dan berbudaya.

Dalam pidatonya, Rahma menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguatan sektor ekonomi lokal.

“Kami berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama bagi nelayan, petani, dan peternak,” ungkap Rahma.

Calon Wakil Walikota, Riza Hafiz, dikenal sebagai seorang hafiz Al-Quran, menekankan pentingnya pemberdayaan pemuda melalui program Rumah Pemuda Milenial guna mempersiapkan generasi muda Tanjungpinang untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Sementara Paslon nomor urut 2 Lis Darmansyah dan Raja Ariza, menyoroti tantangan serius yang dihadapi Tanjungpinang, seperti perlambatan ekonomi, angka kemiskinan dan pengangguran yang meningkat, serta inflasi yang tidak stabil.

Melalui visi Bima Sakti, Lis dan Raja berkomitmen menjadikan Tanjungpinang sebagai kota yang berbudaya, indah, melayani, dan aman.

Mereka menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, pendidikan, dan kesehatan, serta pemberdayaan generasi muda dan kesetaraan gender.

Pasangan ini juga memaparkan 9 program unggulan, di antaranya pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang merata, pemberdayaan ekonomi masyarakat di tingkat RT dan RW, serta peningkatan pelayanan publik berbasis teknologi digital.

Mereka menutup dengan mengajak masyarakat Tanjungpinang untuk mendukung pencalonan mereka, demi mewujudkan kota yang lebih baik, berbudaya, dan sejahtera.