Nasional

Teknologi Minakodal yang Dikembangkan BPTP Kepri di Poktan Hidup Bersama Mempunyai Nilai Tambah

7
×

Teknologi Minakodal yang Dikembangkan BPTP Kepri di Poktan Hidup Bersama Mempunyai Nilai Tambah

Sebarkan artikel ini

Harian Memo Kepri | Pertanian — Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan (DKPPKH) Provinsi Kepaulauan Riau, Drs. Ahmad Izhar bersama staf dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bintan, Khairul, S.Sos., bersama staf di sela-sela kegiatan panen raya bersama telah menyempatkan berkunjung ke lokasi demoplot Minakodal BPTP Balitbangtan Provinsi Kepri.

Kunjungan disambut hangat oleh Kepala BPTP Kepri, DR. Ir. Sugeng Widodo, MP., di lahan Kelompok Tani Hidup Bersama Kampung Parit Bugis Desa Bintan Buyu Kec. Teluk Bintan Kab. Bintan, Senin (27/2020).

Sugeng menjelaskan bahwa Teknologi minakodal yang diterapkan adalah penggunaan vub padi Inpara 6, tanam jajar legowo 2:1 disisipkan sehingga semua tanaman optimal mendapatkan sinar matahari, pemupukan kimia 1/2 rekomendasi lahan sawah, dan penggunaan pupuk organik takaran 2,50-3,0 t/ha serta penambahan dolomit 1 ton/ha.

Digunakan terpal pada pinggiran galengan serta ditutup dengan tanah untuk menjaga keawetan terpal yang digunakan. Tebaran ikan nila merah ukuran 7-9 cm per m2 sebanyak 4 ekor. Pemeliharaan ikan selama umur tanaman padi, lebih kurang 80 hari.



“Keuntungan dari mina kodal dapat mengurangi penggunaan pupuk hingga 70 persen. Ini karena kotoran ikan dapat menjadi pupuk tanaman. Kotoran ikan bisa jadi pupuk alami dan tidak merusak tanah. Pola mina kodal dapat meningkatkan produksi 20 sampai 30 persen yang dapat mendukung ketahanan pangan di wilayah perbatan Kepualaun Riau,” kata Sugeng.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Kepala BPTP Kepri, Kepala Dinas DKPPKH Provinsi Kepri memberikan support kepada BPTP Kepri yang telah kembangkan pertanian padi dengan sistem mina kodal di Kabupaten Bintan.

“Dengan adanya teknologi mina kodal seperti ini semoga juga dapat meningkatkan produktivitas padi sampai diatas 4,5 ton/ha dan sehingga dapat meningkatkan ekonomi petani,” Jelas Izhar.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas DKPP Kabupaten Bintan, “Saya Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan menyambut baik pengembangan Mina kodal yang dikembangkan oleh BPTP Kepri di Kelompok Tani Hidup Bersama di kampung Parit Bugis Desa Bintan Buyu Kec. Teluk Bintan Kab. Bintan. Dengan minapadi nilai tambah lahan sawah secara ekonomi akan nyata didapatkan,” terang Khairul.

Dua penyuluh pertanian lapangan dari Kabupaten Bintan yang turut hadir dalam kunjungan tersebut merasa penasaran dengan teknologi mina kodal yang memang baru dirintis oleh BPTP Kepri pada awal tahun 2020.

“Terima kasih BPTP Kepri telah memberikan pembelajaran dan edukasi kepada kami sebagai penyuluh. Semoga ini nanti berhasil dan memberikan nilai tambah bagi petani, sehingga mudah untuk kami tularkan kepada petani lain karena sudah ada contohnya, ungkap Syahrinaldi, SP., koordinator penyuluh Kecamatan Teluk Bintan.

Penerapan sistem mina kodal yang sudah biasa dilakukan di Yogyakarta terbukti mampu menjaga kesuburan pertumbuhan tanaman padi. Pertumbuhan ikan yang dibudidayakan pun sangat baik.

Dengan begitu, kesejahteraan petani akan meningkat karena memperoleh dua hasil sekaligus dalam satu musim tanam: panen padi dan panen ikan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *