HARIANMEMOKEPRI.COM — Akibat curah tinggi melanda sejak Kamis hingga hari ini menyebabkan Jembatan Labuhan Simpang Sungai Liku, Nagari Palangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan ambruk.
Dengan ambruknya Jembatan tersebut membuat Jalan Lintas Sumbar – Bengkulu via jalur itu dilaporkan terputus dan tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Selain itu, puluhan rumah warga di Kecamatan Sutera Pessel tertimbun longsor sehingga merenggut korban jiwa.
Kondisi ini membuat duka mendalam bagi keluarga yang di tinggalkan, mereka tidak menduga peristiwa ini terjadi.
Mengenai Jembatan Labuhan yang ambruk, Kapolsek Ranah Pesisir AKP Dedy Arma mengatakan pihaknya saat ini melakukan monitoring peristiwa bencana alam berupa banjir di wilayah hukum Polsek Ranah Pesisir.
Dimana sejak Kamis sore kemarin hujan dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi sehingga debit air sungai meluap dan menyebabkan banjir pada sebagian besar perkampungan yang ada.
“Atas kejadian tersebut air menggenangi jalan raya, area pemukiman masyarakat serta area lahan pertanian masyarakat sehingga menimbulkan kerugian materi yang belum dapat diperkirakan oleh masyarakat serta mengakibatkan rusaknya fasilitas umum,” ucap AKP Dedy, Jumat (8/3/2024).
Ia menuturkan, dengan tingginya kapasitas air sungai sehingga menyebabkan lumpuhnya arus lalu lintas karena Jembatan Labuhan Nagari Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir terputus.
Hingga kini masyarakat Kampung Labuhan sedang mengusahakan supaya jembatan tersebut bisa dilewati dengan sepeda motor dengan cara membuat jembatan darurat/ sementara pakai kayu.
Sementara itu Kepala BPBD Pessel, Doni Gusrizal menjelaskan bahwa, hujan deras tersebut memang telah merendam ratusan rumah warga pada beberapa wilayah di Pesisir Selatan
Bahkan curah hujan tinggi ini tidak saja menimbulkan banjir, tapi juga membuat tanah longsor di Kampung Langgai, Nagari Gantiang Mudiak Utara Surantih, yang terjadi Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB
“Tidak saja membuat 14 unit rumah dan bangunan Masjid Darul Ikhsan tertimbun, tapi juga menimbun 10 orang warga di kampung itu,” kata Doni.
Doni menambahkan 10 orang warga hilang tertimbun longsor yaitu diantaranya, Siis (50), perempuan, Isum (25) laki-laki, Fajra (29) laki-laki, Mira (24) perempuan,
Idep (27) laki-laki, Fifi (24) perempuan, Batal (56) laki-laki, Sisir (54) laki-laki serta balita Sara (5), perempuan dan Hafip (1) laki-laki.
“Akses jalan untuk menuju Kampung Langgai hingga saat ini masih sulit untuk dilewati, karena terjadi 10 titik longsor,” terangnya.
Dirinya melanjutkan pihak BPBD masih terus melakukan koordinasi dengan wali nagari (Pemerintah setempat_red) dan berbagai pihak terkait lainnya.
“Tim dari BPBD dan SAR juga sudah diturunkan, namun belum bisa sampai ke lokasi karena sulitnya medan, dan tidak adanya sinyal telekomunikasi,” jelas Doni.
Ditambahkannya bahwa dari 10 yang tertimbun longsor itu 1 orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal, dengan kelamin perempuan.
“Namun identitas korban yang ditemukan belum kita ketahui, dan sedang kita lakukan kontak di lapangan,” ucapnya.
Tim di lokasi masih melakukan evakuasi dan pencarian terhadap korban yang tertimbun longsor tersebut.
Sampai berita ini dimuat, arus lalu lintas Padang-Bengkulu lumpuh total dan situasi cuaca di Kecamatan Ranah Pesisir masih dalam keadaan hujan deras.
Tinggalkan Balasan