Nasional

PKB : Kalau Mau Lawan Jokowi dan Cak Imin, Demokrat Bagusnya Calonkan Gatot Jadi Capres

18
×

PKB : Kalau Mau Lawan Jokowi dan Cak Imin, Demokrat Bagusnya Calonkan Gatot Jadi Capres

Sebarkan artikel ini
Jendral TNI Gatot Nurmantyo (Foto : Ist)

HarianMemoKepri.com, Nasional – PKB berbicara soal skenario poros ketiga Pilpres 2019. Dalam skenario ini, PKB mengusulkan bila Partai Demokrat mengusung Jenderal Gatot Nurmantyo. “Warning kepada Jokowi yakni munculnya poros baru, kalau misalnya Jokowi tetap menggandeng nasionalis sekuler sebagai wakilnya, kemudian Pak Prabowo menggandeng wakil yang salah, kemudian Demokrat mengusung Gatot dan menggandeng wakilnya nasionalis religius,” ujar Ketua DPP PKB Lukman Edy dalam diskusi ‘Menakar Peluang Jokowi Dua Periode’ di Resto Padzzi KKO 101 Pondok Ulam, Jl Raya Cilandak KKO 101, Jakarta Selatan, Jumat (30/2018). Menurutnya, Gatot merupakan mantan ajudan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sehingga memiliki komunikasi yang baik. Ia mengatakan dengan mengusung Gatot, maka SBY tidak dapat mengusung putranya, yaitu Ketua Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono. “Kenapa Gatot? Sebenarnya sederhana, Gatot mantan ajudannya SBY, komunikasi bagus. Tentu Pak SBY harus puasa dulu lima tahun kepada putranya dorong Pak Gatot sebagai capres,” kata Lukman. Lukman menuturkan AHY belum dapat diusungkan menjadi calon presiden. Hal ini dikarenakan AHY dinilai belum memenuhi kriteria sebagai presiden. “Kenapa bukan AHY meski elektabilitasnya tinggi? Pertama Pak AHY belum dewasa, dia harus latihan dulu sebagai negarawan, calon presiden harus negarawan. Kedua logistiknya masih logistik bapak, masih dari kantong bapak. Ketiga jejaring juga jejaring bapak, tidak bisa, harus jejaring sendiri sehingga kemudian bisa dipercaya untuk jadi presiden, kalau wapres okelah,” tutur Lukman. Nantinya bila Demokrat mengusung Gatot dan mendapatkan wakil yang religius, maka akan terjadi persaingan ketat dalam Pilpres 2019. “Nah oleh sebab itu bila poros ketiga jadi dengan usung Gatot sebagai capres dan wakilnya nasionalis religius akan menjadi persaingan ketat, sehingg kita tidak bisa menghitung siapa the next presiden,” ujar Lukman. Namun ia mengatakan Jokowi berpeluang kembali terpilih bila hanya terdapat dua calon dalam pilpres. Kedua calon tersebut yaitu Jokowi dan Prabowo. “Peluang Jokowi masih besar terplih bila hanya ada dua calon, yaitu bilak Pak Jokowi vs Prabowo. Kalau ini terjadi dan duluan Pak Prabowo menggandeng tokoh Islam moderat dan Jokowi menggandeng tokoh Islam moderat juga, ini peluang Jokowi menang sangat besar,” pungkasnya. (Red/Detiknews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *