HARIANMEMOKEPRI.COM — Perekonomian Indonesia saat ini sedang mengalami pemulihan serta merata ketika seluruh sektor dunia sedang mengalami ancaman resesi global.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa APBN menjadi instrumen yang dapat diandalkan ketika menghadapi berbagai macam ancaman, seperti pandemi, harga minyak dan pangan yang melonjak.

“Indonesia pertumbuhannya untuk tahun 2022 karena baru akan dipublikasi BPS (Badan Pusat Statistik) bulan Februari kira-kira masih di 5,2 hingga 5,3 persen. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan (pertumbuhan ekonomi_red) dunia di 1,7 persen,” ujar Menkeu dalam Seminar Ekonomi Nasional GP Anshor Malang dengan tema Ketahanan Ekonomi Nasional di Tengah Ancaman Resesi Global yang digelar di Pendopo Kabupaten Malang, Minggu (22/2023). Sebagaimana dikutip Harian memo Kepri.com dari laman resmi Kementerian Keuangan 

Baca Juga: Krisis Air Bersih di Kota Batam, Warga Bingung Tiap Hari Hujan Air Mati

Konsumsi dan daya beli masyarakat, menurut Sri Mulyani, harus terus dijaga untuk mendukung pemulihan ekonomi. APBN memberikan bantalan agar daya beli masyarakat bisa terjaga, terutama untuk masyarakat miskin dan rentan. Tahun 2022, bantuan sosial mendekati Rp 460 triliun dan tahun ini naik menjadi Rp 476 triliun. Ketika guncangan berasal dari harga minyak, Pemerintah memberikan subsidi dari semula Rp152 triliun menjadi Rp 555 triliun.