Materi Penyuluhan Stunting Ala WHO

Avatar of Aida Syafitri

- Redaktur

Kamis, 12 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tahapan Pemberian Materi Penyuluhan Stunting Ala WHO. Foto: Siberindo

Tahapan Pemberian Materi Penyuluhan Stunting Ala WHO. Foto: Siberindo

HMK, NASIONAL — Menurut data dari KEMENKES RI pada tahun 2021 angka stunting yang terjadi di Indonesia berada pada 24,4 % dari angka kelahiran dimana angka tersebut melampaui angka yang dikeluarkan oleh WHO sebesar 20 %.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 159 juta anak di bawah usia lima tahun dipengaruhi oleh stunting, yang mengakibatkan efek fisik, kognitif, dan emosional jangka panjang.

Apa Itu Stunting?
Stunting merupakan kondisi dimana pertumbuhan badan pada bayi mengalami keterlambatan hal ini berdasarkan Kementerian Kesehatan RI dan World Health Organization bahwa tinggi badan usia anak berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut :

Tinggi badan ideal anak laki-laki:
1. Usia 1 tahun: 72–78 cm

2. Usia 2 tahun: 82–92 cm

3. Usia 3 tahun: 83–95 cm

4. Usia 4 tahun: 84–97 cm

5. Usia 5 tahun: 85–98 cm

Tinggi badan ideal anak perempuan:
1. Usia 1 tahun: 70–78 cm

2. Usia 2 tahun: 80–92 cm

3. Usia 3 tahun: 82–95 cm

4. Usia 4 tahun: 83–96 cm

5. Usia 5 tahun: 84–97 cm

Dengan acuan tinggi badan diatas dapat disimpulkan bahwa jika seorang bayi atau balita memiliki tinggi badan dibawah standar bisa di indikasikan mengidap stunting.

Lebih lanjut, Untuk mengatasi masalah dan pencegahan stunting salah satunya adalah dengan menyediakan bahan konseling Materi Penyuluhan Stunting merupakan langkah penting dalam membantu meningkatkan kesadaran dan mencegah terjadinya stunting pada anak, dibawah ini merupakan tahapan dalam penyuluhan stunting.

1. Target Penyuluhan
Langkah pertama dalam memberikan materi konseling tentang stunting adalah menilai kebutuhan kelompok sasaran.

Kelompok populasi yang berbeda akan memiliki tingkat pengetahuan dan pemahaman yang berbeda tentang masalah ini untuk memastikan bahwa materi konseling efektif penting untuk mengidentifikasi siapa audiens target dan untuk merancang materi yang sesuai.

Untuk memudahkan dalam memetakan audiens peneliti dari saudari Aditianti dkk yang berjudul penelitian gizi dan makanan dapat dijadikan bahan acuan.

Dimana dapat kita tarik kesimpulan berdasarkan karakteristik subjek. Pendidikan orang tua yang lulusan SMA lebih besar dalam menyumbang angka stunting di Indonesia.

Di sisi lain berdasarkan pekerjaan orang tua, seorang ayah yang berprofesi sebagai buruh menghasilkan nilai 40.1 % dan seorang ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga menyumbang angka 62.5 %.

2. Pemberian Materi
Langkah selanjutnya adalah mendidik audiens target tentang penyebab, efek, dan solusi stunting. Untuk melakukan ini perlu diberikan informasi yang akurat dan terkini yang dapat mencakup fakta, angka, dan cerita yang menggambarkan masalah dan memberikan solusi.

Selain penyuluhan langsung dapat pula dengan memberikan materi pembelajaran dalam bentuk poster, brosur dan pamflet.

3. Sesi Tanya Jawab
Langkah ketiga adalah mendorong kelompok sasaran untuk mengambil tindakan yaitu dengan memberikan sesi tanya jawab terkait materi yang kurang dipahami audiens ,selain tanya jawab penting juga untuk memberikan dukungan dan bimbingan guna membantu kelompok sasaran memahami bagaimana dalam menerapkan solusi.

4. Observasi
Langkah keempat adalah menilai dampak dari materi penyuluhan. Ini dapat dilakukan melalui evaluasi dan survei rutin, yang dapat membantu mengidentifikasi apa yang berhasil dan apa yang tidak dan memberikan umpan balik untuk perbaikan di masa depan.

Menyediakan materi konseling tentang stunting di berbagai media parenting adalah langkah kunci dalam membantu mengurangi prevalensinya.

Dengan mengikuti langkah – langkah yang diuraikan di atas dimungkinkan untuk membuat materi konseling yang efektif yang akan membantu meningkatkan kesadaran dan mempromosikan solusi sebagai bentuk pendekatan komprehensif. (siberindo)

Berita Terkait

Lapas Cipinang Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Lewat Peringatan Hari Pancasila
Hilal Terlihat, 1 Zulhijah 1446 H Ditetapkan Jatuh pada 28 Mei 2025
PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi bagi Wartawan
Lapas Cipinang Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkoba, Dua Petugas Terima Penghargaan
Hari Pertama Kerja Usai Libur Panjang, Lapas Cipinang Fokus Tingkatkan Pelayanan
WHN Desak Pemulangan 4 ABK Indonesia Terlantar di Senegal
Indonesia Kirim Tim INASAR untuk Bantu Korban Gempa Myanmar
Hari Raya Nyepi, WHN Ingatkan Pentingnya Keberagaman dan Solidaritas

Berita Terkait

Senin, 2 Juni 2025 - 17:09 WIB

Lapas Cipinang Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Lewat Peringatan Hari Pancasila

Selasa, 27 Mei 2025 - 19:47 WIB

Hilal Terlihat, 1 Zulhijah 1446 H Ditetapkan Jatuh pada 28 Mei 2025

Rabu, 16 April 2025 - 23:05 WIB

PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi bagi Wartawan

Senin, 14 April 2025 - 16:18 WIB

Lapas Cipinang Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkoba, Dua Petugas Terima Penghargaan

Selasa, 8 April 2025 - 21:29 WIB

Hari Pertama Kerja Usai Libur Panjang, Lapas Cipinang Fokus Tingkatkan Pelayanan

Berita Terbaru