HarianMemoKepri.com, Tanjungpinang – Lembaga Amanah Riau Hulu Kuala (Laruka) Kota Tanjungpinang mendukung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Tanjungpinang terkait wacana setiap nama toko yang berada di Tanjungpinang wajib menggunakan aksara jawi (Arab Melayu). “Kite dapat kabar kalau LAM nak mengajukan ke Pemerintah Kota bahwa setiap Kedai dan Toko wajib membuat nama dari aksara arab melayu, jadi kami para pemude melayu ini siap mendukung wacana dari datok-datok di LAM Kota Tanjungpinang,” jelas Sekretaris Laruka Tanjungpinang, Syaiful Amri saat ditanya HarianMemoKepri.com terkait wacana tersebut. Syaiful sapaan akrabnya, juga meminta Pemerintah Kota Tanjungpinang untuk mempertimbangkan wacana tersebut sebagai hal penting bagi menjaga budaya dan adat istiadat. “Kite ini daerah yang kenal dengan budaye melayu, dari zaman duku lagi kite ni kerajaan melayu yang besar, sungguh ironis jike tak menjage budaye yang ade saat ini. Contoh kite dah nampak bahwa nama jalan di Tanjungpinang pun sudah ditulis kan bahasa arab melayu di plang jalan, dan kite sangat apresiasi hal itu,” ungkap aktivis budaya ini. Lanjutnya, Pemerintah Kota Tanjungpinang sebagai mitra LAM Kota Tanjungpinang juga harus segera membuat regulasi akan hal kebudayaan yang menetapkan hal tersebut. “Kan bise buat Perwako tentang wajib buat nama toko pakai arab melayu, macam di Siak dan Indragiri, mereka malah pakai bahase arab melayu, nah kita yang tapak Negeri Melayu Terbesar ni malah tak bise, harus bise lah lagipun ini lah bukti kite dalam hal menjage kebudayaan, dan tentu juge jangan hanye nama toko tapi seluruh nama Dinas dan Sekolah juge harus dibuat arab melayunye,” ujarnya. (Muhammad Ridwan)