Nasional

Lah Sudah!!, Gara-gara Istri ‘Digenjot’ Sopir Pribadi, Muhono Terbitkan Slogan #2019 Ganti Istri

20
×

Lah Sudah!!, Gara-gara Istri ‘Digenjot’ Sopir Pribadi, Muhono Terbitkan Slogan #2019 Ganti Istri

Sebarkan artikel ini
Kusnan dan Wieik saat diserahkan Muhono ke Polres Surabaya (foto.is

HarianMemoKepri.com, Hukrim – Bukan pendukung Pilpres, tapi Muhono (36 Nama Samaran), ikut-ikutan bikin tagar: #2019 ganti istri. Lho kok begitu, hasil ijtimak di mana itu? Ternyata dia sakit hati, karena istrinya mesum dengan sopir pribadinya, gara-gara kesepian. “Gak sudi aku bini kok malah dibuat aplusan sama sopir.” Kata Muhono jengkel.

Hati-hati memilih sopir pribadi. Jika hanya perokok, itu masih biasa. Ngapusi uang tol, atau sikat bersih sisa uang di dashboard, juga masih lumrah. Yang bahaya adalah, mana kala istri yang cantik itu juga “dicolong” aset nasionalnya. Bila tidak ketahuan, sama saja istri Anda dibuat aplusan oleh mas Supri (sopir pribadi).

Muhono wara Kebonrojo Surabaya menyesal mengambil Kusnan (26, Nama Samaran) sebagai sopir pribadi untuk istrinya. Kenapa dulu tak ketat mengadakan fit and propertest untuk pilih sopir baru. Kenapa dulu tak konsultasi dulu sama DPR, bagaimana memilih calon sopir yang baik, yang pro rakyat dan bisa diterima pasar. Pasar Blauran, ngkali?

Tapi ya begitulah, penyesalan itu datangnya selalu belakangan. Dan Muhono harus menerima kenyayaan panik, dapat informasi dari Satpam bahwa sopir Kusnan semalam masuk kamar pribadi majikan perempuan. Mau apa coba? Memangnya mobil yang biasa disopiri, di bawa juga ke dalam kamar nyonya rumah?

Muhono memang pengusaha muda nan sukses. Tapi karena kesibukan bisnisnya, dia jadi lupa akan hakikinya sebagai suami. Dianggapnya istri itu asal sudah dicukupi uang baju bagus, sepatu dari kulit lembu, tas herpes sampai gatel-gatel; cukuplah sudah. Padahal kebutuhan bini tidak hanya itu. Selain benggol, dia juga mendambakan bonggol!

Gara-gara gagal paham soal kebutuhan istri, demi bisnisya dia bisa seminggu baru pulang, dan itupun kebanyakan dipakai tidur. Habis itu langsung kabur lagi, istri sampai terlupakan. Maka istri tentu saja kesal. Namanya Muhono, ternyata hanya kepanjangan: mau ya hono (tadi ada). Habis itu terus ngilang. Padahal Wiwik (30, Nama Samaran) sebagai istrinya juga ingin dibelai dan dimanja sebagaimana lazimnya istri.

Wiwik sebagai wanita normal, lama-lama jadi memikirkan tokoh alternatif. Bodo amat dengan elektabilitas dan penilaian lembaga survei, yang penting dia bisa memuaskan selera dan dahaga asmaranya. Dan kebetulan tokoh itu di kubu sendiri, seperti Prabowo memilih Cawapres Sandiaga Uno. Dan misalkan tokoh alternatif ini minta kardus, tuh di belakang ada banyak; dari yang bekas supermie sampai bekas bungkus sepatu.

Ternyata yang dipilih Wiwik justru Kusnan sopir pribadinya. Selaian muda, ganteng, tubuhnya juga atletis, seperti anggota militer. Diam-diam bini Muhono ini membatin, “Tongkrongannya saja begitu, apa lagi tangkringannya.” Pasti bikin ketagihan.

Ternyata Kusnan merespon sinyal-sinyal asmara dari majikannya itu. Biar usianya lebih tua darinya, tapi kan belum emak-emak. Meski sudah emak-emak pun, pastilah enak, wong bibirnya yang manis itu setipis kartu ATM. Maka segala tantangan Ny. Wiwik dilayani dengan seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya. Maklum lagi blajaran, nggak kena tiang listrik juga untung!

Lama-lama lancar juga, dan akhirnya acara main “empat kaki” di kamar Wiwik sudah menjadi hal biasa. Tapi…..belum lama ini Kusnan dipergoki Satpam keluar dari kamar Wiwik. Takut dianggap kebobolan awasi rumah, hal itu dilaporkan ke Muhono. Hasilnya, saat diinterogasi Wiwik mengakui apa adanya. Tentu saja Muhoni marah. Sopir Kusnan dipecat dan Wiwik dibawa ke Polres Surabaya.  (Red/GunarsoTS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *