Harianmemokepri.com | Bintan – Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Bintan, Musaffa Abbas mengaku heran dengan kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal negeri China pada Sabtu (8/20) kemarin.
Musaffa mengatakan bahwa tidak ada emergency untuk mendatangkan ratusan TKA ke Kabupaten Bintan.
Ia juga mengatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan di PT. BAI saat ini masih pekerjaan yang bisa dilakukan warga lokal, sehingga masih belum membutuhkan TKA.
“Hari ini dengan kondisi Indonesia seperti sekarang kita memasukkan TKA tidak ada yang darurat atau emergency. Kalau di BAI meskipun saya bukan pekerja dan belum pernah kerja disana, tapi bisa menganalogikan bahwa belum perlu TKA, sebab pekerjaan belum ada yang sifatnya sangat spesialis,” ujarnya Musaffa saat dihubungi oleh awak media, Sabtu (09/20) siang.
“Tapi kalau menyangkut masalah kerja di PT BAI hari ini yang diinformasikan oleh teman-teman itu kerja biasa. Inikan ada upaya dengan masuknya TKA meminimalisir tenaga kerja yang ada di tempat kita,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 325 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal negara China masuk ke wilayah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), melalui Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kota Tanjung Pinang menggunakan pesawat Qinqdao Airlines, sekira pukul 14.30 Wib, Minggu (09/2020).
Sementara itu, ada 27 tenaga kerja lokal yang ikut pulang karena sudah mengikuti pelatihan tenaga kerja disana.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bintan, Indra Hidayat menyampaikan ratusan TKA merupakan tenaga ahli konstruksi yang akan bekerja di PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), Galang Batang.
