Nasional

Janda Anak Satu ‘Happy-happy’ Sama Oknum Kapolsek, Pulangnya ‘Basah dan Kedinginan’ Tak Lama Langsung Tewas

16
×

Janda Anak Satu ‘Happy-happy’ Sama Oknum Kapolsek, Pulangnya ‘Basah dan Kedinginan’ Tak Lama Langsung Tewas

Sebarkan artikel ini

HarianMemoKepri.com, Hukrim – Seorang karyawan kafe di Lampung Utara, Atika Mandasari, 28, ditemukan tewas setelah semalaman bersama oknum Kapolsek Pugung Tampak, AKP AR. Janda satu anak, warga Kota Alam, Kotabumi Selatan, Kotabumi, Lampung, itu sempat dilarikan ke rumah sakit. Sayang, nyawanya tidak tertolong. Korban meninggal karena diduga overdosis. Kabid Propam Polda Lampung Kombes Hendra Supriatna saat dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya telah mengamankan dan memeriksa AKP AR. Kini, oknum Kapolsek AKP AR diperiksa Propam Polda Lampung. Perwira polisi itu diduga mengetahui penyebab kematian Atika. “Ya, sedang kita amankan dan kini masih kami proses,” ujar Kombes Hendra seperti dilansir Radar Lampung (Jawa Pos Group), Jumat (26/1). Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hubungan antara AKP AR dengan wanita karyawan cafe tersebut. “Sedang kami proses. Dan saat ini kami juga berkoordinasi dengan Reserse Kriminal Polres Lampung Utara terkait dugaan pidana,” ungkapnya. Atika Mandasari tewas sesaat setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu, Kotabumi Lampung Utara. Diduga korban tewas akibat overdosis setelah bepergian semalaman dengan oknum Kapolsek Pugung Tampak, AKP AR pada Minggu (21/1) lalu. Informasi yang dihimpun, kematian Atika bermula saat dia dijemput oknum Kapolsek Pugung Tampak, AKP AR pada Sabtu (20/1). Korban diajak ke Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat. Keduanya sempat happy di cafe yang tak jauh dari Polsek Pugung Tampak. Atika baru kembali pada Minggu (21/1). Atika tiba di rumah rekannya di Rejosari, Kotabumi Utara sekitar pukul 06.00. Dia diantar AKP AR yang berpakaian preman. Wanita yang akrab disapa Tika itu diantar dengan mobil avanza berwarna silver. Ketika itu, kondisi Atika dalam keadaan basah kuyup dan lemas. “Basah kuyup, badannya dingin. Saya tanya kamu abis ngapain, mabok kamu ya. Dia diantar Pak Kapolsek itu,” ucap rekan Tika di rumah duka. Selanjutnya, Atika mengaku perutnya sakit dan muntah-muntah. Lalu pada sore harinya korban terbangun dengan kondisi megap-megap. Atika kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu, Kotabumi Lampung Utara untuk mendapatkan perawatan. Namun nyawanya tak tertolong. Dia meninggal pada sore hari. Ayah Atika, Ahmad Rivai (50) meminta kasus kematian putrinya diusut tuntas. Rivai menyebut banyak kejanggalan atas kematian Atika. “Banyak keanehan. Kami tanya kepada rekannya, katanya korban dekat dengan oknum perwira polisi,” kata Rivai kepada wartawan, Jumat (26/1). (Red)  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *