Baca Juga: KRI Sigalu 857 Selamatkan Kapal Asal Malaysia Yang Terombang-ambing di Perairan Timur Kepri
Varian baru flu burung H5N1, yang muncul pada akhir 2021, telah menyebabkan wabah di seluruh dunia, bahkan di negara-negara di mana flu burung belum pernah ditemukan. Sejak itu, lebih dari 200 juta burung telah mati atau dimusnahkan, sebagian besar di Eropa dan AS.
Penyebaran global flu burung H5N1 telah menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan varian masa depan yang dapat menyebabkan penularan dari manusia ke manusia. Kasus baru-baru ini pada mamalia termasuk cerpelai, rubah, dan singa laut telah menambah kekhawatiran tersebut.
Baca Juga: Asops Kasdam I BB Lakukan Pengawasan dan Pembinaan di Makodim 0315/Tanjungpinang
Dr Sylvie Briand Pejabat WHO menjelaskan situasi saat ini menyoroti risiko bahwa flu burung H5N1 dapat menjadi lebih baik beradaptasi dengan mamalia dan menyebar ke manusia dan hewan lain, kata badan tersebut pada 13 Februari.
“Virus, yang menyebabkan munculnya galur dan subtipe baru yang bisa lebih berbahaya bagi hewan dan/atau manusia,” jelasnya.***