Hukum dan Kriminal

Seminggu menikah, Pas Tau ‘Hadware’ Suaminya Punya Ukuran Jumbo. Reisa Langsung Minta Cerai

15
×

Seminggu menikah, Pas Tau ‘Hadware’ Suaminya Punya Ukuran Jumbo. Reisa Langsung Minta Cerai

Sebarkan artikel ini
Reisa dan Dipo saat menghadiri sidang perceraian yang didampingi keluarga masing-masing di PA Surabaya (foto. Poskota)

HarianMemoKepri.com Hukrim – Rupanya Reisa (26), tak bakat jadi artis. Sementara artis-artis kita cenderung suka menikah dengan lelaki Barat, Reisa warga Surabaya justru minta cerai setelah seminggu menikah. Katanya sambil malu-malu, ‘hardware’ suaminya terlalu jumbo itu barang.

“Biar dia cari yang seimbang, terlalu jumbo,” kata Raisa dalam sidang persidangan perceraiannya di PA Surabaya, Jumat, (27/2018).

Reisa warga Tambaksari Surabaya bukan artis bukan selebritis, tapi dia justru dapat suami yang sebetulnya dambaan kalangan artis. Bagaimana tidak, di malam pertama Reisi justru kiprak (ketakutan), karena ternyata ukuran burung suami terlalu jumbo. Karenanya, dengan sangat dia minta “serangan umum” non 1 Maret 1949 itu minta segera dihentikan, meski tak ada urusannya dengan PBB.

Terus terang, Reisa mau menikah dengan Dipo (35), bukan pilihan sendiri. Itu semua bisa terjadi berkat lobi-lobi politik kedua orangtua masing-masing. Dengan kata lain, sekedar dijodohkan. Keluarga Dipo yang merasa panik anak lelakinya usia sudah 7 pelita, berusaha mencarikan jodoh. Pilihan kemudian jatuh pada si Reisa si gadis kembang nan menawan.

Di mata keluarga Dipo, Reisa yang masih muda dan cantik, jelas memiliki elektabilitas tinggi. Pasti banyaklah yang mengajak berkoalisi. Kebetulan mereka kenal dengan orangtuanya, maka segera lobi-lobi dibangun. Kebetulan Dipo lelaki yang sudah mapan, ditambah santun dan seiman, pasti 58 % keluarga Reisa setuju.

Awalnya Reisa keberatan dengan cara-cara demikian. Tapi karena dipojokkan dengan kata “ketimbang nikah dengan orang yang gak jelas”, akhirnya Reisa setuju juga dikawinkan dengan Diponenggolo. Kata ayahnya kala itu, “Cowok yang belum punya pekerjaan, kan seperti Capres-Cawapres yang nggak punya partai.”

Begitu kesepakatan sudah deal, sebulan kemudian kedunya menikah. Keluarga memang takut bila terjadi setan lewat, sehingga koalisi yang baru dibangun bisa berantakan karenanya. Karena jedanya terlalu mepet, walhasil Dipo – Reisa belum saling mengenal secara mendalam, apa lagi yang dalam-dalam.

Akhirnya kekecewaan terjadi pasca resepsi pernikahan. Malam harinya ketika Dipo hendak mengadakan “serangan umum”, terjadi kekacauan yang sungguh di luar dugaan. Belanda-nya sih  siap saja diserbu dengan peluru duabelas koma tujuh. Tapi begitu Dipo hendak unjuk kekuatan, Reisa terkaget-kaget melihat itu barang. Ukuran ‘burung’ suami ora umum, sehingga dia langsung pindah kamar.

Sejak itu Reisa tak mau lagi seranjang dengan suami. Bahkan seminggu kemudian menggugat cerai ke Pengadilan Agama Surabaya, meski suaminya tidak setuju. Ketika ditanya majelis hakim alasannya, Reisa menyamarkan dengan istilah “tak ada kecocokan”. Setelah didesak-desak, barulah Reisa mengaku dengan jujur. (Red/GunarsoTS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *