Hukum dan Kriminal

Diajak ‘Main’ Si Suami Malah Ngindar, Yowes Si Istri Lantik Mantan Pacar Jadi PLT Suami. Si Istri : Gitu Aja Kok Repot

18
×

Diajak ‘Main’ Si Suami Malah Ngindar, Yowes Si Istri Lantik Mantan Pacar Jadi PLT Suami. Si Istri : Gitu Aja Kok Repot

Sebarkan artikel ini
Siti Saat memberikan keterangannya didepan Penyidik Polisi (foto. ist)

HarianMemoKepri.com, Hukrim – Lelaki paling konyol se Banyuasin (Sumsel), mungkin hanya Sawiran (33). Masih suasana pengantin baru, tapi dia sibuk kerja dan kerja. Akibatnya, “duren” jatohan miliknya diserobot lelaki lain. Tapi di depan polisi Siti (28) beralasan, “Kami sudah sebulan nikah tapi tak pernah disentuh.” ucap Siti dihadapan Polisi, Selasa, (31/2018).

Buat pengantin normal, setelah surat nikah diperoleh dari KUA, target pertama pastilah “serangan umum” non 1 Maret.

Begitu pentingnya “mbelah duren”, banyak kini anak muda yang nyolong-nyolong. Meski belum sah sebagai suami istri, sudah “ngebon” duluan.

Beda kalau pengantin lelakinya memang LGBT, biar istrinya cantik kayak Dewi Persik tak pernah disentuh sehingga tetap utuh buntelan plastik.

Sawiran warga Tanjung Agung, Kabupaten Banyuasin, agaknya patut dicurigai sebagai lelaki LGBT. Sebab sejak menikah, dia tidak sempat menyentuh istrinya. Alasannya sibuk kerja dan kerja, padahal dia bukan anggota Kabinet Kerja-nya Pakde Jokowi. Kalau anggota Kabinet Kerja sih nggak apapa, karena Pakde presiden selalu bilang: Kerja dan Kerja!

Padahal Siti istrinya itu cantik sekali, tapi entah kenapa tak pernah ‘diteken’ oleh Sawiran. Menganggap suaminya tidak normal, dia kemudian suka curhat pada eks kekasih lama yang dikenalnya setahun lalu, Budi (40). Siti bilang bahwa rumahtangganya tidak bahagia, karena suami tak pernah memberikan nafkah batin yang menjadi haknya. “Apa saya harus pakai tenaga outsorching?” kata Siti sambil sedikit menahan malu.

Kalau soal “tenaga outsorching”, Budi memang sangat berpengalaman. Sebab di rumah dia memang sudah punya anak dan bini. Maka akan halnya permintaan tolong si Siti tersebut, dengan senang hati akan membantunya.

Selaku investor, dia siap tanam bibit kapan saja, yang penting ada regulasi yang saling menguntungkan dalam proyek kerjasama nirlaba itu yakni Investor Perusahaan Belah Duren.

Demikianlah, selama Sawiran kerja di luar kota, hari-hari kosong itu Budi lah yang mengisinya. Dia memberikan pelayanan paling prima dan Siti menerimanya dengan sejuta kepuasan. Paling senang tentu saja Budi. Sebab bila taksi konvensional hanya memberikan ongkos nol rupiah hanya sehari, dia kapan saja pakai Siti bisa bebas pulsa layaknya Costumer Service.

Baru kira-kira seminggu Budi jadi PLT Suami, tiba-tiba Sawiran telepon istri bahwa mau pulang. Tapi ternyata Siti justru melarangnya, jangan pulang dulu. Tentu saja Sawiran jadi curiga, sehingga dia minta tolong tetangga untuk mengawasi gerak-geriknya. Hari berikutnya ternyata sudah ada perkembangan. Siti digerebek warga bersama Budi dalam kondisi sama-sama bugil alias tanpa sehelai benangpun.

Sawiran buru-buru pulang dan siap menceraikan istrinya. Akan halnya Siti, di depan polisi dia beralasan bahwa suaminya pastilah penderita LGBT. Sebab menikah hampir sebulan sama sekali tidak pernah disentuh.

“Saya sudah pakai baju yang merangsang, tapi suamiku tak tergerak juga. Gitu aja kok repot,” Kata Siti. (Red/GunarsoTS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *