HARIANMEMOKEPRI.COM — Belakang ini sedang ramai diperbincangkan yakni komunitas motor Belasting Rijder DJP  klub moge Ditjen pajak yang ingin dibubarkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Jika menarik kebelakang bahwa nama Belasting ternyata salah satu sejarah yang terjadi di Sumatera Barat. Jadi yang namanya Belasting itu konotasinya adalah sangat buruk, terkhusus bagi yang berdarah Minangkabau.

Perang Belasting atau yang lebih dikenal dengan “Perang Kamang” (karena berlangsung di Nagari Kamang, Agam, Minangkabau) adalah pertempuran antara rakyat Nagari Kamang dengan pasukan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, yang berlangsung pada tanggal 15-16 Juni tahun 1908.

Baca Juga: Toko Legend Buka Lowongan Kerja di Tanjungpinang, Cek Persyaratannya Disini

Perang Belasting yang dipicu oleh dinaikkannya belasting (pajak) oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang menaikkan pajak ini karena merasa kondisi keuangannya menurun.

Salah satu sumber pendapatan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda saat itu adalah tanaman kopi yang menjadi salah satu andalan rakyat di Ranah Minang. Akan tetapi, pada saat yang sama, bisnis kopi juga sedang mengalami penurunan.