HARIANMEMOKEPRI.COM — Pj Walikota Tanjungpinang Hasan memimpin kegiatan Ziarah Makam Pahlawan dalam rangkaian peringatan hari jadi Tanjungpinang ke 240 tahun 2023, Jumat (5/1/2024)

Adapun lokasi ziarah makam mulai dari Makam Sulaiman Badrul Alamsyah, Makam Daeng Celak Daeng Marewa lalu berlanjut ke Pulau Penyengat di Makam Raja Haji Fisabilillah, Engku Putri Hamidah, dan Raja Ali Haji.

Ziarah makam pahlawan ini di pimpin langsung Pj Walikota Tanjungpinang Hasan didampingi Ketua DPRD Kota Tanjungpinang Hj Yuniarni Pustoko Weni, Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Heribertus Ompusunggu, Danlanud RHF Tanjungpinang Kolonel Pnb Andi Nur Abadi dan seluruh jajaran FKPD Kota Tanjungpinang.

Dalam ziarah makam Pahlawan tersebut disampaikan sejarah singkat para tokoh pahlawan Nasional sekaligus pergantian kain penutup nisan, tabur bunga rampai dan dilanjutkan dengan sholat Jumat berjamaah di Masjid Sultan Riau Penyengat.

Pj Walikota Tanjungpinang Hasan mengatakan bahwa ziarah makam Pahlawan ini setiap tahunnya dilakukan dalam memperingati Hari Jadi Tanjungpinang apalagi Tanjungpinang tahun ini sudah menginjak usia 240 tahun.

“Ini adalah rangkaian yang sudah ditetapkan oleh orang-orang tua kita. Kita sebagai pemerintah mengharapkan keberkahan dari tokoh kita terdahulu. Karena bagaimanapun semuanya baik masyarakat, pemerintah saling bahu membahu dengan seluruh stakeholder,” jelas Hasan.

Mengingat selain Hari Jadi Tanjungpinang, terdapat agenda nasional salah satunya Pemilu serentak 2024. Hasan menjelaskan dalam perkembangan ekonomi dengan menata Kota Tanjungpinang, maka di hari jadi Tanjungpinang ke 240 menjadi poin penting dalam membenahi Kota Tanjungpinang kedepannya untuk lebih baik lagi.

Hasan berharap membangun Kota Tanjungpinang perlu dengan kebersamaan dari masyarakat, tokoh agama, adat dalam memberikan masukkan dan saran kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang.

Pihaknya juga tidak bisa berpangku tangan untuk melakukan hal hal dengan sendiri, tapi selalu berkoordinasi dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat bahkan stakeholder lainnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh FKPD, Dandim, Kapolresta selama ini telah bahu membahu. Terlebih pada rangkaian peringatan hari jadi Tanjungpinang tahun ini,” pungkasnya.

Dalam masa kerajaan Johor, yang dipimpin Sultan Abdul Jalil, dia perintahkan Laksamana Tun Abdul Jamil untuk membuka bandar (Kota) perdagangan di Pulau Bintan tepatnya di Sungai Carang Hulu Riau.

Dengan dibukanya bandar Perdagangan tersebut sehingga menjadi ramai dan dikenal dengan sebutan Bandar Riau hingga terus berkembang saat masa kepemimpinan Raja Haji Fisabilillah.

Namun pada tahun 1782 sampai 1784 terjadi peperangan dengan sebutan Perang Riau antara kerajaan Riau – Lingga – Johor – Pahang dengan VOC Belanda.

Puncak dari perang Riau ini tanggal 6 Januari 1784, Kerajaan Riau dibawah kepemimpinan Raja Haji Fisabilillah berhasil memukul mundur VOC Belanda dengan ditandai dimusnahkan kapal Komando Belanda. Malaka’s Walfarent di teluk Riau atau daerah tersebut dikenal dengan sebutan “Jangoi” atau Pulau Paku.

Kejadian tersebut mengakibatkan Belanda menarik mundur semua pasukannya dari perairan Riau ke basisnya di Malaka. Kemudian peristiwa 6 Januari tersebut diabadikan sebagai Hari Jadi Tanjungpinang.