HARIANMEMOKEPRI.COM — Pj Walikota Tanjungpinang Hasan langsung melaksanakan peninjauan harga bahan Kebutuhan Pokok (bapok), terutama cabai di pasar Bintan Center, Rabu (1/2023).
Hal ini dilakukan Pj Walikota Tanjungpinang Hasan menindak lanjuti arahan Presiden Jokowi kepada seluruh kepala daerah pada beberapa waktu lalu.
“Saat ini cabai menjadi komoditi yang mempengaruhi inflasi. Kita harus segera melakukan intervensi, agar harga cabai dan sejumlah Kebutuhan Pokok lainnya berada dalam harga yang relatif wajar atau lebih terjangkau,” ungkap Pj Walikota Tanjungpinang Hasan, usai melaksanakan tinjauan lapangan.
Baca Juga: Program Ketahanan Pangan Nasional, Koarmada I Tanjungpinang Tebar Bibit Ikan Kakap Dan Kerapu
Berdasarkan hasil tinjauan lapangan tersebut, diketahui harga cabai rawit Nano telah menembus angka Rp 94 ribu sampai Rp 96 ribu per kilogram. Menurut para distributor, permintaan Kebutuhan Pokok menjelang Natal dan Tahun Baru tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Baca Juga: Harga Cabai Makin Pedas, Riany: Disebabkan Produksi Terbatas Akibat Faktor Cuaca
Terjadinya kenaikan harga pasar, lebih disebabkan oleh kenaikan biaya produksi atau transportasi dari daerah penghasil. Sejumlah distributor beras dan gula pasir mengatakan, harga jual di tingkat distributor belum mengalami kenaikan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh distributor daging, ayam, dan telur. Kenaikan harga di pasar, diindikasikan disebabkan oleh adanya pengecer “nakal” yang menaikkan harga terlalu tinggi.
Usai melakukan pemeriksaan harga pasar, sore harinya Pj Walikota Tanjungpinang Hasan melaksanakan pertemuan bersama distributor bahan Kebutuhan Pokok di kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian.
Baca Juga: Mengejutkan Seorang Mayat Lelaki Ditemukan Berlumuran Darah Pada Posisi Kaki Terangkat Keatas
Pertemuan tersebut diikuti oleh Kadis Perdagangan dan Perindustrian Riany, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Yoni Fadri, Bulog Subdivre Tanjungpinang, dan 13 distributor bahan Kebutuhan Pokok.
Berdasarkan pertemuan tersebut, diketahui bahwa tingkat persediaan bahan Kebutuhan Pokok seperti beras, gula, minyak goreng, daging, ayam, dan telur masih mencukupi tingkat kebutuhan masyarakat.
“Kita sudah mengetahui faktor yang menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditi. Setelah ini, kita akan melakukan rapat internal untuk merumuskan formulasi yang tepat untuk mengintervensi harga pasar,”
“Tidak hanya melalui pasar murah dan operasi pasar, jika diperlukan kita akan menyediakan anggaran di APBD untuk mensubsidi biaya transportasi,” jelas Hasan.