HARIANMEMOKEPRI.COM — Dua orang Kepala Lapas menjalin sinergitas bersama Polresta Tanjungpinang,sebagai bentuk memperkuat penegakkan hukum dalam pemberantasan narkoba.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Kalapas Narkotika Tanjungpinang, Edi Mulyono, Kapolres Tanjungpinang, Kombes H. Ompusunggu, dan Kalapas Tanjungpinang, Maman Hermawan, serta Kasatnarkoba Polresta Tanjungpinang, Kompol Arsyad Riyandi, Senin (8/7/2024).

Pertemuan tersebut dilakukan usai Polresta Tanjungpinang menggelar press release pengungkapan kurir narkoba dimana kurir itu dikendalikan oleh salah seorang Napi pindahan dari Batam dan kini berada di Lapas IIA Tanjungpinang.

Maman Herwaman, memberikan penjelasan terkait dugaan keterlibatan Warga Binaan (WB) Lapas IIA Tanjungpinang dalam pengembangan perkara narkoba oleh penyidik Polresta Tanjungpinang.

“Kami bersama Pak Kasat Narkotika telah memberikan keterangan pers di Polresta Tanjungpinang,” ungkap Maman Herwaman.

Maman menegaskan bahwa Lapas IIA Tanjungpinang selalu siap bersinergi dan mendukung proses penegakan hukum, baik dengan pihak kepolisian, BNN, maupun aparat penegak hukum lainnya.

“Jika memerlukan keterangan WB, pasti kami memfasilitasi penyidik dalam melakukan penyelidikan. Pengembangan ini terjadi berkat kerja sama dan sinergitas antara Lapas dan Polresta,” lanjut Maman

Selain itu, Kalapas Narkotika Tanjungpinang Edi Mulyono mengucapkan terimakasih atas sinergitas yang telah terjalin baik selama ini bersama Polresta Tanjungpinang dan Lapas Narkotika IIA Tanjungpinang.

Polresta Tanjungpinang menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Lapas Narkotika IIA Tanjungpinang dalam upaya pemberantasan narkoba.

“Kita akan bekerja sama untuk mencegah masuknya narkoba ke dalam lapas dan memberantas peredarannya di luar lapas,” ucapnya.

Sinergitas ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam pemberantasan narkoba di Tanjungpinang. Selain itu, sinergitas ini juga diharapkan dapat membantu narapidana untuk lepas dari jeratan narkoba dan kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang produktif.