HARIANMEMOKEPRI.COM — Rutan Kelas I Tanjungpinang menerima buku bacaan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau pada Rabu, (23/10/2024).

Buku bacaan ini untuk meningkatkan minat baca warga binaan, kerjasama ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang bertujuan memperkaya literasi warga binaan.

Pustakawan Ahli Muda Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau, Gemi Nastiti, menyampaikan bahwa peminjaman buku ini dilakukan secara berkala setiap enam bulan.

“Hari ini seperti biasa, kita melaksanakan tugas rutin yang sudah menjadi bagian dari kerja sama antara Rutan dan Dinas Perpustakaan. Program ini berupa peminjaman buku yang digunakan oleh warga binaan,” ujar Gemi.

Gemi berharap, dengan adanya fasilitas buku bacaan ini, warga binaan dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan keterampilan yang berguna setelah mereka bebas.

Jumlah buku yang dipinjamkan bisa mencapai 300 hingga 400 judul. Ia berharap dengan adanya buku bacaan tersebut bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

“Misalnya, jika mereka membaca buku keterampilan, mereka bisa mengaplikasikannya di luar rutan nanti, seperti berkebun atau keterampilan lainnya. Untuk buku-buku agama, semoga bisa membuat mereka lebih agamis lagi,” ungkap Gemi.

Kepala Seksi Pelayanan Tahanan, Adittya Pratama, menyambut baik kerja sama ini dan mengapresiasi dukungan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau.

Pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan melalui program peminjaman buku ini. Ketersediaan buku-buku bacaan yang beragam sangat membantu warga binaan dalam mengisi waktu luang dengan kegiatan positif dan bermanfaat.

“Harapannya, mereka dapat mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang dapat diaplikasikan saat mereka kembali ke masyarakat,” ungkap Adittya.

Ia juga menambahkan bahwa pihak Rutan Kelas I Tanjungpinang berkomitmen untuk terus mendorong program literasi agar warga binaan dapat mendapatkan manfaat maksimal selama menjalani masa pidana.

“Kami akan memastikan buku-buku ini dimanfaatkan dengan baik oleh warga binaan, sehingga mereka bisa terus belajar dan mengembangkan diri,” tutup Adittya.