Harian Memo Kepri | Nah Lo — TUKANG becak dan penjual nasi bebek berebut janda SPR, 38. Di detik-detik terakhir, Mujaeni, 23, dipaksa kalah karena ditusuk pisau berulang kali oleh Pawito, 48, yang jadi gelap mata. SPR pun jadi terbawa-bawa.
Pawito dari Desa Pandanwangi Kecamatan Ndiwek juga, ketika berebut janda SPR dengan Mujaini, menggunakan cara-cara kekerasan. Dan ketika semakin terdesak peluangnya mendapatkan si janda, senjata tajam pun bicara.
Janda SPR memang cantik nan seksi, peduk kata orang Jombang. Maka biasalah banyak yang tertarik untuk mempersuntingnya. Dari sekian kontestan, yang paling serius memperebutkan janda dari Jombatan itu adalah tukang nasi bebek Mujaeni dan tukang becak Pawito. Mereka pun bersaing dengan menjanjikan ini itu sebagai kampanye.
Kebetulan Mujaeni tinggal di Jombatan juga, sehingga menang medan. Sedangkan Pawito yang tinggal di Ndiwek, selalu kalah set saat mendekati janda. Saking kepepetnya, Pawito pernah melobi Mujaeni untuk mundur. “Kamu kan masih muda, banyak gadis siap kamu lamar. SPR buat saya saja. Iwake wis alot.” Kata Pawito.
Tapi lobi tukang becak tak digubris. Soal percintaan pun harus demokratis, tak ada pembedaan tua dan muda. sehingga siapapun berhak mendekati janda SPR. Dan si janda memang lebih berminat pada Mujaeni, soalnya profesi bakul nasi bebek lebih menjanjikan ketimbang tukang becak.
Perjalanan cinta Pawito benar-benar deadlock, karena SPR lebih membuka diri pada Mujaeni ketimbang dirinya. Secara ekonomi Pawito mengakui memang lemah, tapi secara pisik jauh lebih kuat dan rosa-rosa seperti Mbah Marijan. Apa lagi setiap pagi selalu minum rebusan temulawak, agar semangat mbecaknya selalu prima.
Gara-gara semua usaha buntu, Pawito pun jadi mata gelap. Dia siapkan pisau dapur untuk menghabisi Mujaeni. Nah, pas anak muda ini keluar dari rumah janda SPR, langsung diserang dengan sabetan pisau. Karena Mujaeni tak menduga setega itu pesaingnya, dia tak pernah berjaga-jaga diri. Dalam beberapa kali sabetan dia berhasil dilumpuhkan dan tewas.
Pawito pun ditangkap polisi. Karena pembunuhan ini sudah direncanakan, dia bisa terancam hukum mati. Tak kalah kasihan adalah janda SPR, gara-gara dua lelaki memperebutkan dirinya, mau tak mau ikut terperiksa juga dengan status saksi.
Hati-hati, salah ngomong bisa jadi tersangka lho. (BJ/Gunarso TS)
Sumber| Dok.| Poskotanews.com
Tinggalkan Balasan