HarianmemoKepri.com, Peristiwa – Tak ada yang tahu kapan ajal menjemput. Seminggu berlibur ke Sungai Liat, Provinsi Kepulauan Babel, Rita (56), pulang tinggal nama. Diduga, dia telah meninggal dunia di dalam pesawat. Kejadiannya, Rabu (27/12), pukul 20.50 WIB. Ceritanya, warga Jl Slamet Riyadi, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, itu jalan-jalan bersama keluarganya ke Sungai Liat, 22 Desember lalu. Nah, Rabu malam, mereka pulang ke Palembang menumpang pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 143. Mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II sekitar pukul 20.10 WIB. Begitu para penumpang lain turun, Rita masih saja seperti tertidur. Namun, ketika coba dibangunkan oleh keluarganya, tak ada respons. Dengan mobil ambulans PK Bandara SMB II, Rita pun dibawa ke RS Myria. Namun, sekitar pukul 20.50 WIB, pihak rumah sakit akhirnya menyatakan dia telah meninggal dunia. Menurut Gaya (45), adik almarhumah, kakak perempuannya tersebut sudah tidur sejak terbang dari Bandara Depati Amir. “Tapi waktu sampai di Palembang, kok tidak bangun-bangun. Makanya langsung kami bawa ke rumah sakit. Ternyata kakak sudah meninggal,” jelas Gaya. Almarhumah telah dikebumikan di TPU Kandang Kawat. Dari Gaya diketahui, almarhumah memang mengidap penyakit ginjal sejak setahun terakhir. Bahkan, setiap minggu, harus dua kali menjalani cuci darah di RSI Siti Khadijah. “Mungkin selama liburan, kondisinya menurun. Saya sendiri tidak ada firasat apa-apa atas kepergian almarhumah,” tukasnya. Kapolsek Sukarami, Kompol Rivanda, membenarkan adanya penumpang pesawat Lion Air yang meninggal dunia tersebut. “Saat dibawa ke RS Myria, ada dari pihak Lion Air yang ikut mengantar,” tandasnya. Area Manager Lion Group Area Sumatera Selatan (Sumsel), Haris Pramono, membenarkan adanya kejadian itu. “Benar ada, itu penumpang dari Pangkal Pinang ke Palembang,” katanya, kemarin (28/12). Menurutnya, penumpang tersebut pingsan ketika tiba di Bandara SMB II. Setelah itu, dibawa petugas dengan ambulans menuju rumah sakit. “Setelah diperiksa dokter, diinformasikan telah meninggal dunia,” pungkas Haris. (Red/CNN)
