“VNS biasanya ditawarkan kepada pasien yang tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dari pengobatan antiepilepsi konvensional. Pemasangan VNS dilakukan dengan anestesi umum. Sebuah perangkat kecil diimplan di bawah kulit dada dan dihubungkan ke saraf vagus di leher. Prosedur ini aman dan memiliki waktu pemulihan yang relatif singkat,” kata dr. Made Agus.

Setelah perangkat terpasang, VNS bekerja dengan memberikan impuls listrik teratur ke saraf vagus, yang dapat membantu menstabilkan aktivitas listrik di otak, sehingga mengurangi frekuensi dan intensitas kejang.

Salah satu keuntungan utama dari VNS adalah dapat digunakan bersamaan dengan obat antiepilepsi tanpa meningkatkan risiko efek samping. Bagi banyak pasien, VNS dapat menawarkan pengurangan kejang yang lebih signifikan, bahkan ketika obat tidak memberikan hasil yang memuaskan.

“Keuntungan ini menjadikan VNS sebagai pilihan menarik bagi mereka yang mencari solusi tambahan untuk mengelola kondisi mereka,” tuturnya.

Kriteria pasien yang mungkin menjadi kandidat untuk VNS meliputi mereka yang memiliki epilepsi yang tidak terkontrol dengan obat, menderita kejang parah yang memengaruhi kualitas hidup, dan tidak memiliki kondisi medis lain yang dapat membahayakan prosedur.