Tanjungpinang – Sepanjang tahun 2021 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tanjungpinang telah menangani sebanyak 362 kasus bencana hingga saat ini termasuk penanganan Covid 19.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris BPBD Kota Tanjungpinang Andika Oktorananda S,Sos mengatakan untuk tahun 2021 sampai hari ini kami masih mencatat di angka 362 yang paling mendominasi adalah kejadian banjir belum termasuk kejadian beberapa hari terakhir.
” Banjir rob ini bisa diakibatkan pasang surut. Kami memang sangat khawatir juga tingginya air laut untuk itu kami meminta kepada masyarakat agar bisa waspada karena yang perlu diperhatikan keselamatan jiwa manusia, sebab dengan kejadian banjir bisa saja tersengat aliran listrik maupun hewan berbisa masuk dari rawa – rawa, ” jelas Andika di ruangannya, Jumat ( 10/12 ).
Selain bencana banjir, lanjut Andika, bencana kebakaran selama tahun 2021 sebanyak 81 kasus dengan rincian itu kebakaran lahan, kebakaran rumah ada 12 kejadian, kebakaran hutan 6 kejadian, kebakaran gudang ada 3, kebakaran warung dan ruko 2 kejadian. Satu kejadian kebakaran kendaraan roda dua, kebakaran roda empat satu kejadian dan kebakaran kios satu kejadian.
” Pada tahun sebelumnya Pemko ada memberikan bantuan bagi korban kebakaran rumah namun untuk tahun saat ini dengan kondisi pandemic Covid-19 belum ada yang kita salurkan dikarenakan refocusing anggaran untuk penanganan Covid 19, ” jelasnya.
Andika sangat berharap di akhir tahun dengan situasi angin kencang disertai curah hujan dan pasang air laut sangat tinggi potensi kejadian bencana sangat besar diperlukan kewaspadaan sedini mungkin terutama para nelayan harus memperhatikan kondisi cuaca.
” Kita perlu meningkatkan kewaspadaan karena bagi orang berprofesi nelayan maupun bepergian menggunakan transportasi laut harus memperhatikan kondisi cuaca Karena memang potensi bencana sangat besar sekali, ” jelasnya.
Sisi lain sebagai Satgas Penanganan Covid 19 di Kota Tanjungpinang mengharapkan antisipasi lonjakan kasus Covid khususnya menyambut perayaan natal dan tahun baru mendatang.
” Kita tidak menginginkan lonjakan kasus lagi jikalau memang hal ini terjadi tentunya berat sekali karena penanganan pasien Covid membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kami berharap dalam perayaan Nataru protokol kesehatan wajib dipatuhi karena apapun kegiatannya penggunaan masker dan Prokes harus tetap dijalankan selain saya menghimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan lingkungan sekitarnya seperti membersihkan drainase, penebangan pohon tua harus di lakukan sejak dini jangan sampai menimbulkan korban jiwa, ” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan