HarianMemoKepri.com, Hukrim – Miris, seorang wanita penjual sate di Jombang, Jawa Timur, diperkosa pria yang mengalami gangguan jiwa (gila). Kejadian tersebut, dilakukan saat ER (32) warga kelurahan Mojongapit, Kecamatan Kota Jombang, berjalan sendirian di malam hari. Dilansir dari sindonews, saat itu ER hendak menjenguk kerabatnya di RSUD Jombang. Saat itu, Bunga memang memilih berjalan kaki karena tak jauh dari tempat tinggalnya. Nahas, saat dalam perjalanan itulah dirinya secara tiba-tiba dibekap dan diperkosa di pinggir jalan. Karena terdesak, ER pun meronta sejadi-jadinya, dengan kekuatan terbatas yang dimilikinya. Beruntung, sesaat kemudian ER terlepas dari cengkraman orang gila tersebut, dan melarikan diri. Tak terima dengan perlakuan orang tersebut, Bunga-pun berteriak minta tolong. Tak lama, banyak warga sekitar yang datang mengerubungi pusat terikan yang berasal dari Bunga. Sontak, massa pun geram dan mendaratkan puluhan bogem mentah di wajah orang gila tersebut. Berdasarkan keterangan, ada seorang warga yang mengetahui identitas orang tersebut. Dia bernama Imron (32), yang dinyatakan telah lama mengalami gangguan kejiwaan. Karena massa yang tetap beringas, Imron-pun dibawa ke Mapolsek Kota Jombang. “Kejadian tersebut Selasa dinihari tadi, sekira pukul 01.00 WIB, di tepi Jalan Desa Jelak Ombo,” jelas Kapolsek Kota Jombang, AKP Tunggul Yahman, Selasa, (01/5). Menurut Tunggul, saat itu ER yang berprofesi sehari-hari sebagai penjual sate itu baru saja menutup warungnya dan hendak pergi ke RSUD Jombang untuk menunggui kerabatnya yang sakit. “Karena jarak antara tempatnya bekerja dengan rumah sakit hanya sekira satu kilometer, korban nekat berjalan kaki sendirian. Melihat ada korban yang berjalan kaki sendirian, pelaku lantas membuntuti korban,” jelas Tunggul. Mengetahui hal tersebut, korban sempat berhenti dan menawarkan uang pada pelaku karena mengira pelaku hendak meminta uang. Namun, lanjut Tunggul, tanpa di duga, pelaku langsung membekap korban dan memperkosanya di atas gundukan pasir di tepi jalan. “Korban tak berani berteriak karena pelaku mengancam akan memukulinya dengan kayu,” lanjutnya. Baru, ketika pelaku lengah, korban langsung menendang kemaluan pelaku dan melarikan diri sambil berteriak minta tolong. Untuk menangani kasus ini, pihaknya mengaku akan memeriksakan kejiwaan pelaku ke psikiater. Jika terbukti tidak gila, maka petugas akan melanjutkan proses hukum terhadap pelaku. “Namun jika pelaku benar-benar gila, kami akan mengirimnya ke rumah sakit jiwa, karena sampai saat ini tidak di ketahui identitas maupun anggota keluarganya,” tegasnya. (Red)