Wisata

Mengulas Sejarah Tentang Tari Piring Yang Ada di Minangkabau, Berikut Penjelasannya

62
×

Mengulas Sejarah Tentang Tari Piring Yang Ada di Minangkabau, Berikut Penjelasannya

Sebarkan artikel ini
Tari piring yang dilakukan secara berkelompok maupun dalam pesta pernikahan

HARIANMEMOKEPRI.COM — Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing, maka tak khayal Indonesia memiliki beragam suku, budaya, ras dan agama. 

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Salah satunya yakni Sumatera Barat, Sumatera Barat sendiri terdapat banyak kebudayaan yang dimiliki seperti misalnya tari Indang, randai, Tari Piring dan masih banyak lainnya.

Kali ini sedikit mengulas sejarah tentang tari piring yang berasal dari Sumatera Barat. Tari Piring merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian Minangkabau yang masih diamalkan penduduk keturunan Minangkabau. 

BACA JUGA  Caleg AH Ditangkap Polisi di Padang Saat Potong Rambut

Baca Juga: Selain Jadi Bumbu Masakan Rebusan Air Kunyit Cocok Bagi Kesehatan Tubuh Manusia, Berikut Khasiatnya

Pada awalnya sejarah Tari Piring ini memiliki maksud dalam pemujaan masyarakat Minangkabau terhadap Dewi Padi dan penghormatan atas hasil panen. Kedatangan Islam telah membawa perubahan kepada kepercayaan dan konsep tarian ini. 

Pada jaman sekarang Tari Piring tersebut lebih sering diadakan pada acara pernikahan dan sejak agama Islam masuk, Tari Piring mempersembahkan sesajennya kepada raja-raja atau pembesar negeri. 

BACA JUGA  Menjelajah Kepri Melalui Lensa: Lomba Fotografi Tanjungpinang Dan Bintan

Tari Piring tidak lagi dipersembahkan kepada dewa-dewa. Tidak dapat dipastikan dengan tepat mengenai sejarah Tari Piring. Namum, dipercayai bahwa ia telah wujud sekian lama di Kepulauan Melayu sejak lebih 800 tahun yang lalu. 

Baca Juga: Erick Thohir: FIFA Memberikan Sejumlah Catatan Terhadap Enam Stadion Piala Dunia U20 2023

Tari Piring ini dipercayai telah bertapak di Sumatra Barat atau lebih dikenali sebagai Minangkabau, dan berkembang hingga ke zaman Sriwijaya.

BACA JUGA  Kehadiran Hikirin Modern Japanese Restaurant Tingkatkan PAD Hingga Tenaga Kerja

Kemunculan kerajaan Majapahit pada kurun ke 16, yang menjatuhkan kerajaan Sriwijaya telah mendorong perkembangan Tari Piring ke negeri-negeri Melayu bersama-sama orang-orang pelarian Sriwijaya ketika itu. 

Tari Piring dikatakan tercipta oleh wanita-wanita cantik yang berpakaian indah, serta berjalan dengan lemah lembut penuh kesopanan dan ketertiban ketika membawa piring berisi makanan yang lezat untuk dipersembahkan kepada dewa-dewa sebagai sajian. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Wisata

Taman Alun-Alun Kapuas merupakan bagian dari proyek ‘Waterfront City’ Pemerintah Kota Pontianak. Di sini terdapat air mancur yang indah dan replika Tugu Khatulistiwa yang menjadi kebanggaan masyarakat Provinsi Kalimantan Barat. Akses yang mudah ke taman ini, berlokasi di jantung Kota Pontianak, membuatnya lebih mudah dijangkau oleh pengunjung.

Wisata

Salah satu highlight dari museum ini adalah batu siput berbobot 1 ton, yang ditemukan di Koto Kampar, menjadi salah satu koleksi utamanya. Selain itu, terdapat juga berbagai miniatur seperti miniatur rumah melayu Dapur Bubung Panjang, dan miniatur Candi Muara Takus, Istana Siak, dan lainnya yang menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah Provinsi Riau.

Wisata

Kecamatan Tambelan memiliki 7 Desa yaitu Desa Batu Lepuk,Desa Kampung Melayu, Desa Kampung Hilir,Desa Kukup,Desa Pulau Pinang,Desa Mentebung, Desa Pengikik. Kelurahan Tambelan Bernama Teluk Sekuni, untuk menyambangi desa tersebut dapat ditempuh melalui jalur darat dan laut.