Sebagai contoh Suku koto berasal dari kata kotto yang berarti benteng atau kubu, sedangkan piliang berasal dari dua kata pele (baca : pili) dan hyang yang digabung berarti banyak dewa.
Sementara suku bodi berasal dari kata bodhi yang berarti orang yang terbangun atau tercerahkan, dan suku chaniago berasal dari dua kata cha (ra) na dan niaga yang berarti perjalanan anak dagang.
Baca Juga: Manokwari Selatan di Guncang Gempabumi Tektonik, Namun Tidak Berpotensi Tsunami
Sekarang suku Sumatera Barat berkembang terus dan sudah mencapai ratusan suku, yang terkadang sudah sulit untuk mencari hubungannya dengan suku induk. Di antara suku-suku tersebut adalah
Suku Payobada, Suku Pitopang, Suku Tanjung, Suku Sikumbang, Suku Guci, Suku Panai, Suku Jambak, Suku Panyalai, Suku Kampai, Suku Bendang, Suku Malayu, Suku Kutianyie, Suku Mandailiang, Suku Sipisang, Suku Mandaliko, Suku Sumagek, Suku Dalimo, Suku Simabua, Suku Salo, Suku Singkuang
Suku Rajo Dani.
Baca Juga: Sekda Provinsi Kepulauan Riau Pimpin Rapat Pendanaan Pemilu 2024 Mendatang
Sedangkan orang Sumatera Barat di Negeri Sembilan, Malaysia, membentuk 13 suku baru yang berbeda dengan suku asalnya di Sumatera Barat, yaitu:
Suku Biduanda (Dondo), Suku Batu Hampar (Tompar), Suku Paya Kumbuh (Payo Kumboh)
Suku Mungkal, Suku Tiga Nenek, Suku Seri Melenggang (Somolenggang), Suku Seri Lemak (Solomak), Suku Batu Belang, Suku Tanah Datar, Suku Anak Acheh, Suku Anak Melaka dan terakhir,Suku Tiga Batu.***