Olahraga

Tanjungpinang International Dragon Boat Race 2018 Resmi Dibuka. Puluhan Perahu Naga Mulai Bertanding

15
×

Tanjungpinang International Dragon Boat Race 2018 Resmi Dibuka. Puluhan Perahu Naga Mulai Bertanding

Sebarkan artikel ini
Assisten Pemprov Kepri Raja Ariza bersama Walikota Tanjungpinang H. Syahrul

HarianMemoKepri.com, Tanjungpinang – Puluhan perahu naga atau yang akrab dipanggil “dragon boat” yang berasal dari dalam dan luar negeri berlaga dalam Tanjungpinang International Dragon Boat Race 2018 di Tanjungpinang.

Sebanyak 48 Tim Perahu Naga dari dalam dan luar negeri ikut serta dalam International Dragon Boat Race 2018 yang pembukaannya digelar di Sungai Carang, Jembatan Engku Putri, Tanjungpinang, Jumat, (19/2018).

Walikota Tanjungpinang H. Syahrul, S.Pd saat memberikan Sambutannya (foto. Hmk)

Perwakilan Kementerian Pariwisata, Romina saat memberikan sambutan dalam acara peresmian International Dragon Boat Race mengatakan acara tersebut merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata.

Ia mengatakan, dalam berbagai riset disebutkan bahwa mulai 2018 pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar mengalahkan sektor lain. Dan Tanjungpinang dianggapnya sangat potensial menjadi pintu masuk bagian barat Indonesia dalam dunia pariwisata.

Asisten Pemerintahan Pemprov Kepri mewakili Gubernur Kepri Drs. H. Raja Ariza MM Saat memberikan sambutannya (foto. hmk)

“Kami yakin Dragon Boat Race mampu mengangkat Tanjungpinang sebagai destinasi pariwisata karena mempunyai potensi besar dari sisi alam, budaya, dan kreativitas sumber daya manusia serta kedekatan dengan pasar Singapura yang juga menjadi faktor yang sangat menguntungkan,” katanya.

Kepada para peserta dari luar negeri, Romina memberikan apresiasi yang besar kepada mereka dan berpesan bahwa olahraga tidak sekadar untuk berlaga mencari pemenang melainkan untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama antar bangsa.

Peserta Tanjungpinang Dragon Boat Race 2018 saat memulai start. (foto. hmk)

Acara yang melibatkan sedikitnya 48 peserta dari luar negeri termasuk Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura dan puluhan dari berbagai provinsi di Indonesia itu dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut yakni pada 19-21 Oktober 2018.

Walikota Tanjungpinang H. Syahrul, S.Pd didampingi Kadisparbud Tanjungpinang, Djasman mengatakan lomba itu digelar di Sungai Carang yang memiliki sejarah panjang dalam budaya Melayu.

Walikota Tanjungpinang H. Syahrul S, Pd menyerahkan Piala Gubernur Kepri kepada Kadispora Tanjungpinang Djasman sebagai Panitia Lomba Tanjungpinang Dragon Boat Race 2018 (Foto. hmk)

Sungai itu merupakan aset Kota Tanjungpinang yang ditegaskannya harus dipelihara dan dimanfaatkan agar bisa memberikan sumbangsih bagi masyarakat Tanjungpinang khususnya melalui pariwisata. Oleh karena itulah, kata dia, Dragon Boat Race digelar di tempat itu.

“Kami berharap event ini mampu melahirkan atlet dayung dan kayak sekaligus meningkatkan kinerja pariwisata Kota Tanjungpinang dan menjadi destinasi wisata baru,” katanya.

Foto Bersama usai pembukaan Tanjungpinang International Dragon Boat Race 2018 (Foto. hmk)

Asisten I Pemerinahan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Drs. Raja Ariza, MM saat mewakili Gubernur Kepri mengatakan Kepri sebagai poros wisata bahari yang dicanangkan sebagai provinsi kunjungan wisata bahkan Batam juga menjadi prioritas pengembangan pariwisata dengan Great Batam semakin siap mendorong kinerja sektor pariwisata.

“Dragon Boat Race telah mengilhami beberapa daerah di Indonesia untuk melaksanakan lomba perahu naga bahkan di luar negeri yakni Republik Cheko melaksanakan Dragon Boat Race sejak 2009 yang memperebutkan Tanjungpinang Cup. Ini karena Tanjungpinang menghadiahkan dua perahu naga yang diberi nama Gurindam dan Pantun beberapa tahun lalu. Ini melahirkan varian baru lomba perahu naga,” katanya.

Wakil Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma, S.Ip saat memotong pita sebagai peresmian Stand Bazar Tanjungpinang Onternational Dragon Boat Race 2018 (foto. hmk)

Pihaknya juga berharap Tanjungpinang International Dragon Boat Race 2018 mampu menjadi motivasi daerah lain di Kepri untuk merintis event yang menjadi daya tarik pariwisata.

“Dragon Boat Race tidak saja untuk pariwisata tapi melestarikan budaya yang telah berkembang sejak nenek moyang. Oleh karena itu kegiatan ini harus dikemas lebih menarik agar semakin diminati wisatawan,” katanya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *