HARIAN MEMO KEPRI, NATUNA – Melihat keindahan laut Natuna Utara Menteri KP Susi Pudjiastuti geram dengan budaya masyarakat yang masih memunggungi laut, membuat laut menjadi tempat sampah. ” Laut Natuna itu Indah, saya sudah ke Senue, Pulau Tiga, Saya pantau dari udara Semua pulau-pulau kecil di Sekitar Natuna, semua indah, sayangnya saya geram dengan banyaknya sampah plastik dan banyaknya karang yang mati karena ulah pembius ikan dan pengebom,” tegas Susi saat sampaikan sambutan di Kunker ke Pelabuhan Perikanan Terpadu Selat Lampa Natuna, Senin (07/2017). Menurut Susi Perilaku masyarakat yang memunggungi laut ini harus dirubah kalau mau sejahtera. “Nelayan atau masyarakat Natuna yang rumahnya menghadap kejalan dapurnya ke Laut otomatis buang sampahnya ke Laut, mulai sekarang harus dirubah, jadikan dapur yang menghadap kelaut menjadi beranda depan. Dengan demikian saya yakin plastik di laut Natuna akan berkurang,”ucapnya. Menurut Susi menjadi penyumbang sampah plastik terbesar di dunia setelah China. Dan ada 260 juta ton setiap tahun sampah plastik dunia dibuang kelaut Indonesia menyumbang 9 juta ton pertahun sampah plastik. “Daun dan organik boleh dibuang ke laut tapi plastik botol jangan..nanti nelayan menjaring bukan dapat ikan tapi malah sampah plastik. Ini pertama saya dengungkan di Natuna ayo bersihkan laut, Natuna harus berhenti punggungi laut, Natuna berandanya Laut,”katanya. Dia mengatakan mendapat Laporan banyak perusahaan mau bersandar ke Natuna, dan memerlukan bandara internasional. “Nanti saya bicara sama pak Menhub agar bandara Natuna jadi Bandara Internasional, ya tentu juga akan memberikan kemajuan bagi Masyarakat Natuna,” tuturnya. (CR003)