Harian Memo Kepri, Natuna — Kepala Balai Pengobatan Lanal Ranai dr. Muhammad Aulia memimpin pelaksanaan Fogging dan Sosialisasi tentang penyakit demam berdarah di Kompi Marinir Setengar, Selasa (19/19).

Kegiatan Fogging dan Sosialisasi tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.

Dalam kesempatan terpisah Komandan Lanal Ranai Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, S.E. menyampaikan bahwa wilayah Setengar merupakan wilayah endemik nyamuk Aedes Aegypti.

Hal ini terbukti dengan adanya salah satu prajurit marinir yang pernah terkena demam berdarah.

Kegiatan Fogging dan Sosialisasi yang juga melibatkan petugas dari Dinas Kesehatan Pemda Kab. Natuna ini bertujuan untuk mencegah terjadinya wabah penyakit demam berdarah, Khususnya di Komplek Kompi Marinir Setengar.

Hal ini yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada prajurit Marinir di Setengar agar dapat mencegah wabah penyakit demam berdarah, demikian disampaikan oleh Komandan Lanal Ranai Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, S.E.

Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk.

Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang terasa retak.

Penyakit demam berdarah yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi.

Sedangkan penyakit demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba drastis dan bahkan bisa berujung kematian.

Virus dengue dapat berkembang menjadi hal yang dapat mengancam jiwa (severe dengue), mengakibatkan nyeri perut dan muntah, sulit bernapas, dan penurunan trombosit darah yang bisa mengakibatkan pendarahan internal.

Penanggulangan Demam Berdarah


Sosialisasi yang disampaikan adalah Mencegah terjadinya demam berdarah, antara lain :

1. Bersihkan bak mandi Anda seminggu sekali
Air merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air, larva nyamuk kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme yang hidup di sekitarnya.

Selama masa ini, larva nyamuk akan melepaskan kulit pelindung mereka dan berkembang biak hingga mencapai tahap terakhir. Ketika larva nyamuk sudah cukup kuat, selanjutnya larva akan berubah menjadi pupa.

Pada tahap pupa, tidak dibutuhkan makanan. Pupa hanya akan mengalami perubahan bentuk hingga akhirnya menjadi nyamuk biasa yang siap terbang.

Keseluruhan siklus ini berlangsung 8 – 10 hari dalam suhu ruang, membersihkan bak mandi anda setidaknya satu minggu sekali dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

2. Tutup perabotan rumah tangga Anda yang menampung air.
Baskom berisi air, vas bunga, ember, dan wadah lain yang dapat menampung air berpotensi menjadi tempat nyamuk bersarang.

Rajin-rajinlah membersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya dua kali seminggu untuk mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa demam berdarah.

3. Gunakan kasa nyamuk.
Kasa nyamuk berguna untuk mencegah masuknya nyamuk dari luar rumah. Anda bisa memasang kasa nyamuk ini pada pintu dan jendela Anda.

4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama.
Sesekali perhatikanlah gantungan baju Anda di balik pintu, baju kotor yang menumpuk dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk.

Memang tumpukan baju kotor bukan tempat nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap.

Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika Anda memang harus menyimpan kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup.

5. Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu.
Ketika Anda hendak bepergian, jangan lupa gunakan lotion anti nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian.

Namun tidak hanya saat bepergian, Anda tetap harus melindungi diri dari gigitan nyamuk ketika sedang tidur karena nyamuk demam berdarah aktif pada malam hari hingga menjelang subuh.

Sumber  : PEN LANAL RANAI
 Penulis : Salohot 
 Editor  : Tomo