Harian Memo Kepri | Pertanian — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Himpunan Purna Tenaga Kerja Indonesia (HPTKI) di Singapura bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Online dengan topik Pemanfaatan Pekarangan untuk Bisnis Pertanian.

Letak geografis Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Singapura, membuat masyarakat singapura dan Indonesia sering saling berkunjung baik dalam acara bisnis, wisata, menjenguk keluarga, serta saling bertukar informasi pertanian.

Pandemi covid-19 telah dirasakan dampaknya oleh seluruh masyarakat dibelahan dunia dan termasuk termasuk TKI di Singapura. Kebijakan pemerintah untuk membatasi aktivitas diluar rumah menjadikan masyarakat berpikir kreatif dalam mengisi waktu yang bermanfaat saat berada di rumah.

Kepala BPTP Kepri, Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP., mengatakan HPTKI dan KBRI Singapura menginisiasi untuk melaksanakan bimbingan teknis online dengan berbagai topik sesuai kebutuhan termasuk topik bisnis pertanian.



HPTKI akhirnya melayangkan surat kepada BPTP Kepri untuk bersedia bekerjasama dalam hal dapat memfasilitasi nara sumber dalam penyelenggaraan kegiatan Bimtek pertanian.

“BPTP Kepri siap memberikan support Bimtek di bidang pertanian dengan memfasilitasi nara sumber sesuai dengan tema/materi yang diminta oleh KBRI Singapura dan HPKTI. Ini merupakan bagian dari salah satu tugas BPTP Kepri melaksanakan Bimtek materi penyuluhan dan diseminasi hasil pengkajian. Balitbangtan Kementan RI telah merilis 600 teknologi seluruh Indonesia, salah satunya adalah teknologi pemanfaatan lahan pekarangan yang dikenal dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) atau Obor Pangan Lestari (OPAL) yang sampaikan dalam bintek online. Dimasa pandemi COvid-19 yang mengharuskan tetap dirumah sangat cocok untuk beraktivitas di rumah sambal penerapan pemanfaatan pekarangan. Penataan pekarangan mempunyai manfaat penyediaan bahan pangan sehat di lingkungan kita sampai menambah pendapatan keluarga. Konsep penataan pekarangan sangat menarik di sampaikan kepada masyarakat baik diperdesaan atau perkotaan,” kata Sugeng.

Atase Tenaga Kerja KBRI Singapura, Devriel Sogia menjelaskan Bimtek online adalah salah satu langkah KBRI Singapura dalam mempersiapkan untuk purna tugas TKI.

“Tujuan kegiatan Bimtek adalah sebagai langkah persiapan setelah purna tugas bagi TKI yang akan kembali ke Indonesia, sehingga tetap produktif setelah purna tugas. Saya juga ucapan terima kasih kepada BPTP Kepri yang telah mendukung kegiatan Bimtek online. Bimtek ini rencana akan dilaksanakan bertahap sesuai dengan tema pertemuan berbasis virtual. Semoga peserta juga semangat mengikuti Bimtek online dan ilmu yang didapatkan segera dapat dipraktikkan,” ujar Devriel.

Bimtek online yang pertama kali telah dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2020, dimulai pukul 10.00 s/d 12.00 WIB atau 11.00-13.00 waktu singapura dan rencana dilaksanakan secara berkelanjutan. Metode pelaksanakan dengan penyampaikan materi oleh narasumber dilanjutkan tanya-jawab seputar topik pemanfaatan pekarangan untuk bisnis pertanian.

Peserta terdiri dari masyarakat Indonesia yang tinggal bekerja di Singapura berjumlah 35 orang. Topik bimbingan teknis adalah pemanfaatan pekarangan untuk bisnis pertanian disampaikan oleh nara sumber Robinson Putra, SP., M.Si (Penyuluh Pertanian).

Penyampaian materi dibagi dua sesi, untuk sesi pertama topiknya tips berusahatani bagi pemula; sesi kedua topiknya teknologi terapan dalam pemanfaatan lahan pekarangan (isi materi adalah: budidaya bunga kertas, Hidrophonik, Budidaya tanaman hemat air, vertiminaphonik, walkaphonik dan pemanfaatan lahan pekarangan sekala luas dengan integrasi ternak, ikan dan budidaya sayuran).

Dalam Bimtek peserta terlihat antusias dibuktikan dengan banyaknya peserta untuk bertanya, ini bukti adanya ketertarikan peserta terkait materi bimtek, serta keinginan untuk menambah pengetahuan sebagai bekal untuk usaha ketika kembali ke tanah air.

Dalam evaluasi kegiatan menunjukan bahwa peserta mempunyai motivasi tinggi dan berharap bimtek online dilaksankan secara berkelanjutan. Setelah dilaksanakan Bimtek peserta diminta untuk melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

Menurut peserta (60% menjawab) motivasi mereka mengikuti acara sebagai persiapan bisnis ketika kembali ke Indonesia. Adanya Relevansi materi yang disampaikan dengan kebutuhan peserta sebanyak 40,9% peserta menyampaikan materi bisa diterapkan saat pulang ke tanah air, sedangkan 54,5% peserta menyampaikan bisa menjadi peluang bisnis saat dimasa depan.

Harapan peserta agar dilaksanakan beberapa kali pertemuan via online bersama KBRI, HPTKI, serta berbagai topik dan nara sumber dari BPTP Kepri.

(Robinson Putra, SP., M.Si/Penyuluh Pertanian BPTP Kepri)