HARIAN MEMO KEPRI, TANJUNGPINANG – Duka mendalam dirasakan pasangan suami-istri Winer Siagian dan Nani Wijayanti setelah anak keduanya yakni Arya Mahesa Sakti Siagian (5) hilang terseret air selokan di sekitar tempat tinggalnya Perumahan Mahkota Alam Permai, Blok L11, RT 06 RW 01, Kelurahan Pinang Kencana, Kecamatan Tanjungpinang Timur, pada Kamis pagi tadi. Arya hanyut terseret air ketika sedang asyik bermain di dekat selokan perumahan saat hujan deras mengguyur Tanjupinang. Sang kakak kandung Gefen Cristian Melanova (10) sempat melihat adiknya meminta tolong saat hanyut di selokan berukuran sekira 40 sentimeter (cm) itu. Kemudian Gefen langsung mengejarnya dan hendak membantu adiknya. Tidak hanya Gefen, ayahnya juga sempat mengejar untuk menyelamatkan anaknya. Namun arus air di selokan terlalu deras, sehingga korban langsung masuk ke gorong-gorong dan tak terselamatkan lagi. “Tadi adik lagi main hujan-hujanan sama temannya (Jojon). Tiba-tiba dengar adik lagi teriak. Pas dikejar, tidak bisa ditolong, sudah masuk parit duluan,” ujar Gefen di sekitar rumahnya, Kamis (11/2017). Kabar hilangnya Arya mengagetkan warga sekitar yang kemudian turut membantu pencarian. Tidak hanya masyarakat setempat, pencarian juga dibantu oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) Tanjungpinang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kepulauan Riau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Tanjungpinang, Polres Tanjungpinang, Tagana, Pemadam Kebakaran, dan Satpol PP. Selain menyusuri seluruh selokan perumahan, tim pencarian juga mencari hingga arus air parit. Orangtua korban sangat bersedih karena Arya belum juga ditemukan. Winer dan Nani tidak henti-hentinya menangis. Winer menuturkan, saat kejadian, dirinya sedang berada di teras rumah. Tiba-tiba mendengar anaknya berteriak minta tolong. Kemudian, dia melihat Arya hanyut terbawa air selokan. “Tadi sempat lihat. Tak bisa kejar lagi karena sudah masuk gorong-gorong,” ujar Winer. Berdasarkan pantauan di lokasi, hingga Kamis siang warga setempat bersama petugas melakukan pencarian di sepanjang selokan tempat jatuhnya Arya. Tidak hanya di dalam perumahan, pencarian juga dilakukan dengan menyusuri parit hingga Kampung Karang Rejo dan sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah. Sang tetangga, Ferdinand (40), sebelum kejadian sempat melihat Arya sedang main-main dengan kakak-kakaknya. Selang 15 menit kemudian, korban sudah dikabarkan hilang. Dia menuturkan, saat hujan turun, air di parit sangat deras karena posisinya menurun. “Sudah kita cari-cari seluruh selokan dan gorong-gorong, tapi belum ketemu juga. Tadi memang hujannya memang deras,” tutur Ferdinand. Terpisah, Kepala Basarnas Tanjungpinang Abdul Hamid mengatakan, setelah mendapat informasi timnya sebanyak 15 orang langsung diterjunkan membantu pencarian. Pencarian turut dibantu BNPB, BPBD Tanjungpinang, Tagana, kepolisian, dan masyarakat sekitar. “Operasi pencarian dilaksanakan menyusuri aliran drainase tempat korban jatuh. Kekuatan operasi sekitar 50 orang dibantu masyarakat juga,” papar Hamid. Ia menyampaikan, Basarnas melakukan pencarian dengan perahu karet (rafting) menelusuri parit dan aliran sungai. Khusus pencairan menggunakan rafting dengan jarak 2 kilometer, sementara seluruh gorong-gorong sudah dilakukan penyapuan. “Kita gunakan rafting, kendala pencarian karena sungai ada buayanya, kita harus berhati-hati dan waspada. Mudah-mudahan korban cepat ditemukan,” kata Hamid.(CR003/OKEZONENEWS.COM)