HARIAN MEMO KEPRI, TANJUNGPINANG — Demi menjaga nilai sejarah dan bukti jayanya kerajaan Riau -Lingga -Johor -Pahang, Lembaga Amanah Riau Hulu Kuala (Laruka) Tanjungpinang mengadakan ekspedisi kajian situs cagar budaya. Dalam beberapa tempat yang dilalui, Tim Kajian Laruka Tanjungpinang menemukan beberapa Makan kuno yang terdapat didalam hutan Kampung Bulang Tanjungpinang. “Dilihat dari jenis batu nisannya, aerta perkiraan seni pahatan yang ada, kita yakini ini merupakan jenis nisan aceh yang telah digunakan sejak abad 16-an,” jelas Ketua Bidang Kajian Arsitektur Bangunan dan Makam Tua Laruka Tanjungpinang, Muhammad Maliki, Minggu, (12/2017). Menurutnya, situs yang ditemui jauh dari kata terjaga, sehingga didapati makam tersebut telah mengalami kerusakan . “Saat ini banyak yang tidak mengetahui, dari kajian sejarah, bahwa sekitaran Tanjung Unggat, Kampung bulang hingga Kota Piring merupakan kota yang telah menjadi sejarah, dari Zaman Raja Kecik hingga Kepada Raja Haji Ali jadi wajar jika terdapat makam-makam tua yang belum terungkap, tugas kita ialah berusaha untuk menjaga sisa yang ada dari kepunahan,” ucapnya. Sebelum ini, lanjut dia, tim kajian Laruka telah mendatangi makam-makam tua di Pulau Bayan. “Pulau Bayan memang jarang dimasuki orang, konon menurut masyarakat tempatan yang masih memegang adat melayu pantang larang pulau tersebut dikatakan angker, karena niat kita baik, Alhamdulillah kita sudah sampai dan beberapa makam tua sudah terdata oleh kita,” katanya. Dia mengharapakan, Kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang, dapat memberikan sedikit perhatian kepada situs-sutus sejarah lainnya. “Harapan kita sederhana, cukup perhatikan situs sejarah selain yang di Penyengat, Kota Rebah dan Senggarang, karena masih banyak yang perlu di perhatikan,”harapnya. (MS93)