Harian Memo Kepri | Pertanian — Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat BPTP Kepri untuk tetap menjalin kerjasama dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan di Provinsi Kepulauan Riau. Dengan demikian tugas mempertahankan ketahanan pangan, harus menjadi tugas semua komponen masyarakat termasuk keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Program peningkatan ketahanan pangan ini dimaksudkan untuk mengoperasionalkan pembangunan dalam mengembangkan sistem ketahanan pangan, baik di tingkat kab/kota, provinsi maupun nasional. Pangan dalam arti luas mencakup pangan yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak dan vitamin serta mineral yang bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan manusia.
Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya pangan dengan ketersediaan yang cukup, tersedia setiap saat di semua daerah, mudah memperoleh, aman dikonsumsi dan harga yang terjangkau. Hal ini diwujudkan dengan bekerjanya sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi.
Hal itu disampaikan, Kepala BPTP Kepri, Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP., saat menerima kunjungan Pasi Bakhti Korem 033/WP Capten Cbh Suriman di kantor BPTP Kepri Jl. Pelabuhan Sungai Jang No. 38 Tanjungpinang. Kunjungan yang diterima langsung Kepala BPTP Kepri, Dr. Ir. Sugeng Widodo, MP., dengan didampingi Ka. Si. KSPP Ahmad Misbah, SP., M.Sc., dan Ka. Subbag TU Sahrul Hadi Nasution, SP., yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2020.
Sugeng mengatakan, tujuan yang ingin dicapai dari program ini adalah tercapainya ketersediaan pangan di tingkat regional, dan masyarakat yang cukup akan mendorong partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan, meningkatnya keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat, dan menurunnya ketergantungan pada pangan pokok beras melalui pengalihan konsumsi non beras.
“BPTP Kepri siap bekerjasama dengan semua elemen termasuk dengan TNI. BPTP siap mentransfer teknologi yang dimilikinya. Ada empat kegiatan pokok ketahanan pangan yang dilaksanakan adalah untuk meningkatkan mutu intensifikasi dalam bentuk usaha peningkatan produktivitas melalui upaya penerapan teknologi tepat guna, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penerapan teknologi spesifik lokasi,” ujar Sugeng.
Kegiatan Kerjasama tersebut ditandai dengan pemberian dukungan dari BPTP Kepri dalam bentuk logistik varietas bibit kedelai Dega-1 dan Grobogan untuk kebutuhan luas tanam 1 ha. Selain itu dukungan pendampingan dan bantuan Saprotan lainnya. Teknologi Turiman Jagole atau Turiman Jale (jagung dan kedelai) yang diterapkan dalam budidaya di lahan yang ada di dalam komplek Korem 033/WP.
“Kami berterima kasih kepada BPTP Kepri yang menyambut baik atas kerjasama di bidang pertanian ini, semoga dengan bantuan logistik dan pendampingan dari BPTP Kepri, kegiatan pertanian yang akan kami kerjakan dapat berhasil, bisa membantu dalam mewujudkan ketahanan pangan dan meningkat keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat. Selain itu, kedelai tersebut rencana nanti dikembangkan menjadi benih sebar kedelai, untuk mencukupi kebutuhan benih di Tanjungpinang dan Bintan,” ungkap Suriman.
