Internasional — Pihak berwenang Filipina telah mengambil black box dari sebuah pesawat Angkatan Udara yang jatuh pada akhir pekan lalu dan menewaskan lebih dari 50 orang.

Dilansir Reuters, Kepala Militer Filipina Cirilito Sobejana menyatakan, kotak hitam ini telah diambil pada Senin (5/2021).

“Hal ini seharusnya memungkinkan para penyelidik mendengarkan percakapan para pilot dan kru sebelum pesawat itu jatuh,” ujarnya.

“Sebelumnya, saya sudah berbicara dengan para penyintas dan mereka mengatakan pesawat memantul dua hingga tiga kali, lalu bergerak zig-zag,” tambahnya.

Menurut Sobejana, pilot berusaha memulihkan tenaga karena ingin mengangkat pesawat. Tapi semuanya sudah terlambat. ‘Sayap kanan menabrak pohon,” kata Sobejana.


Pilot yang memegang komando, memiliki pengalaman beberapa tahun menerbangkan pesawat C-130. Mereka termasuk di antara beberapa pilot yang tewas dalam kecelakaan di Pulau Jolo.

Sobejana mengatakan tidak ada yang melompat dari pesawat sebelum jatuh.

Ini sekaligus membantah laporan saksi sebelumnya bahwa beberapa penumpang telah mencoba melompat ke tempat yang aman sebelum pesawat menabrak tanah.

Saksi itu mengatakan bahwa bagian depan pesawat terlihat terbelah. Beberapa tentara memanfaatkan celah itu untuk melarikan diri.

Tapi mereka yang tidak sadarkan diri, tidak bisa keluar hingga akhirnya pesawat pun terbakar.

Pesawat angkut Lockheed C-130 yang jatuh ini, sedang membawa pasukan menuju operasi kontra-pemberontakan menuju Filipina selatan dengan 96 orang di dalamnya.

Korban tewas meningkat pada Senin menjadi 52, termasuk tiga warga sipil di darat. Dua dari 49 tentara yang terluka dalam kecelakaan itu meninggal karena luka-luka.

Sumber | Kompas.com