HARIAN MEMO KEPRI, BATAM – Meski pada Selasa 3 oktober 2017 lalu kantor Gojek ditutup oleh Dinas Perhubungan Batam, namun tidak menyurutkan para supir gojek untuk tetap melakukan aktivitas mencari penumpang. Dari pantauan media, Rabu (4/17) dibilangan Aviari, atau yang sering mereka sebut pangkalan Makam Pahlawan. Tampak Belasan supir Gojek dengan seragam lengkap sedang beristirahat sambil menunggu orderan konsumen. Menanggapi terkait penutupan kantor Gojek oleh Dishub Batam, mereka dengan santai menjawab pertanyaan dari awakonlinY ” Yah, tidak masalah mas, jikapun Kantor Batam ditutup toh kami masih bisa bekerja.”ujar Fiter warga Tanjung Uncang yang mangkal di pangkalan makam pahlawan itu Namun menurutnya, penutupan kantor mereka sangat disayangkan, sekarang saja ada sekitar 6000 orang yang terdaftar menjadi anggota Gojek di Batam. Rata rata yang menjadi anggota Gojek adalah pria yang sudah berkeluarga, apabila dihitung dengan angka, minimal 3 kepala peranggota maka total warga batam yang menggantungkan hidup dengan Bekerja sebagai sopir gojek sekitar 18.000 jiwa. Mau dikemanakan mereka. ” Tak ada persoalan bagi kami jika kantor ditutup, selagi masih ada aplikasi gojek, kami akan tetap bekerja seperti biasa,” kata Fiter. Selama ini juga tak ada masalah untuk bekerja mencari nafkah yang halal. Gojek adalah pekerjaan halal. Gojek oke, kami bekerja untuk membutuhi keluaraga dan anak anak. ” Bahkan dengan kehadiran kami di pangkalan makam pahlawan, sejumlah pemuda yang sering ngetrek di seputaran jalan kawasan makam pahlawan kini sudah tidak ada. Karena kami sering melarang mereka untuk melakukan aktifitas berbahaya itu.” akunya. Hal senada disampaikan rekannya, Ismail sembari menunjukkan SMS yang dia terima dari pelanggan: ” Mas benar tak ditutup kantor Gojek, jika benar kemana kami mencari ojek untuk antar jemput anak sekolah.” demikian isi sms yang diterima ismail yang dia tunjukkan melalui handphone miliknya. ” Kami akan tetap bekerja seperti biasa walaupun kantor ditutup dishub, toh juga aplikasi hidup, terkecuali aplikasi Gojek tutup, maka kami pun akan berhenti jagi anggota Gojek, ” ujarnya penuh gelora. Ditempat yang sama , Dwi, sopir Gojek mengaku bernomor keanggotaan di posisi 4000 an itu, menyampaikan bahwa pekerjaan Gojek jauh lebih baik dibanding pekerjaan bangunan. Alasannya, Kata Dwi menceritakan, pengalamannya sebagai kuli bangunan kadang tak dibayar atau toke kabur, hal itu saya alami ketika bekerja sebagai kuli bangunan. Sementara dengan hadirnya,Gojek online ini, menurut Dwi sangat membantu mereka karena bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan bisa membiayai anak – anak sekolah. ” Dengan Gojek penumpang merasa aman, jika ada barang penumpang tertinggal kami bisa dikenali penumpang karena identitas kami tertera dengan lengkap di aplikasi gojek, bahkan kami juga bisa dimanfaatkan untuk antar jemput barang, tanpa rasa takut kehilangan dari konsumen karena Kami bekerja dengan jujur,” katanya. Mau pesan apa saja bisa lewat Gojek, mempermudah dan memanjakan konsumen. “Aplikasi Gojek sangat menolong dan membantu,”katanya ( red / indp )