Sumbar – Siapa tidak kenal Danau Maninjau yang merupakan destinasi wisata Provinsi Sumatera Barat selain Jam Gadang.
Tidak jauh dari Danau Maninjau tersebut terdapat jalan kelok 44 memiliki banyak tikungan tajam bahkan sering memakan korban dan banyak juga kendaraan yang terjatuh kedalam jurang jika tidak berhati hati dalam berkendara.
Asal usul Danau Maninjau ini merupakan cerita legenda populer di kalangan masyarakat Minangkabau tentang terbentuknya Danau Maninjau.
Dilansir dari Wikipedia, cerita Danau Maninjau juga dikenal dengan bujang sembilan. Danau Maninjau adalah sebuah danau vulkanik terletak di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, Danau ini memiliki luas sekitar 99,5 Km2 dengan kedalaman mencapai 495 Meter serta danau terluas kesebelas di Indonesia.
Menurut cerita, Danau Maninjau pada awalnya merupakan gunung berapi yang di puncaknya terdapat sebuah kawah yang luas. Oleh karena ulah manusia, gunung berapi itu meletus dan membentuk sebuah danau yang luas.
Konon, letusan Gunung Tinjau itu menyisakan kawah yang luas dan lama-kelamaan berubah menjadi danau. Oleh masyarakat sekitar, nama gunung itu kemudian diabadikan menjadi nama danau, yakni Danau Maninjau. Sementara nama-nama tokoh yang terlibat dalam peristiwa itu diabadikan menjadi nama nagari di sekitar Danau Maninjau, seperti Tanjung Sani, Sikudun, Bayua, Koto Malintang, Koto Kaciak, Sigalapuang, Balok, Kukuban, dan Sungai Batang.
Tinggalkan Balasan