Harian Memo Kepri | Lingga — Tidak jadi berangkat haji pada tahun ini disebabkan Pandemi Corona, Zainudin Bin Ahmad dan istri Surinah Warga Desa Merawang Kecamatan Lingga mengaku ikhlas dan ikuti prosedur yang sudah ditentukan.
Pengumuman tentang penundaan keberangkatan haji 1441 H/ 2020 M sudah diumumkan langsung oleh Menag Fachrul Razi beberapa hari yang lalu.
Khusus Kabupaten Lingga mendapat jatah kuota 43 orang jamaah plus 1 TPHD, tentu dengan keputusan sulit ini ditanggapi beragam oleh para jamaah yang ditunda keberangkatannya.
Salah satunya Zainuddin Bin Ahmad warga Desa Merawang yang sudah 8 tahun menunggu untuk diberangkatkan mangaku tidak sedikitpun merasa kecew, sebab bukan hanya dirinya dan istri, melainkan seluruh dunia juga merasakan hal yang sama.
“Ya sebelum pengumuman kami masih optimis bisa berhaji di tahun ini, namun secara psikologi kami sudah siap menerima apapun keputusan pemerintah. Kalau dikatakan kecewa ya tidaklah kecewa, karena kita memahami keadaan saat ini bukan hanya Indonesia, tapi seluruh dunia menghadapi masalah yang sama. Kalau sedih ya pasti sedih karena sudah delapan tahun menunggu. Saya dan istri menerima dengan ikhlas keputusan ini, dibalik kejadian ini tentu ada hikmah yang tersembunyi,” katanya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Lingga H. Muhammad Nasir S.ag, MH berpesan kepada para jamaah untuk tetap bersabar. Serta dalam hal ini bisa lebih memperdalam ilmu tentang manasik haji untuk masa yang akan datang sampai Pandemi covid-19 dalam situasi aman.
“Tetap jaga pola makan, rajin berolahraga, dan istirahat yang cukup karena kemarin juga belum sempat melaksanakan manasik baik di tingkat KUA kecamatan, maupun di tingkat Kemenag Kabupaten Lingga. Jadi salah satu hikmahnya adalah melatih kita untuk bersabar dan berkesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan tentang manasik haji,” ucapnya.
