Harian Memo Kepri | Natuna — Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti hadiri kegiatan aksi nyata penanaman 20.000 bibit Mangrove yang diselenggarakan oleh Kelompok Bibit Rakyat Desa Mekar Jaya, di Taman Mangrove Desa Mekar Jaya Kecamatan Bunguran Barat, kamis (10/10) lalu,

Kegiatan tersebut merupakan realisasi bantuan dari Menteri Kehutanan RI dan bekerjasama dengan Mapala Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna, didukung pemerintah desa dan masyarakat setempat.

Dalam sambutan singkatnya, Ngesti sangat mengapresiasi atas inovasi Pemerintah Desa Mekar Jaya yang berhasil mengemas lokasi Hutan Mangrove menjadi lokasi wisata geowisata yang sampai saat ini ramai dikunjungi wisatawan local maupun luar daerah.



Inovasi ini patut dijadikan contoh oleh desa lain, dengan menyesuaikan potensi yang ada dan yang terpenting harus terus bersinergi dengan program kerja pemerintah daerah, sehingga realisasi pembangunan dapat terus diarahkan pada sebuah pencapaian bersama, yaitu pemanfaatan potensi daerah secara bijak untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Namun untuk mewujudkan kemajuan, Ngesti menekankan bahwa kekompakan seluruh masyarakat dalam merealisasikan program pemerintahan desa merupakan sebuah keharusan untuk terwujud. Oleh karenanya, kepada Kepala Desa dan BPD, diharapkan terus membangun komunikasi yang baik agar seluruh masyarakat ikut peduli terhadap jalannya pembangunan desa.



Ngesti menambahkan bahwa program penanaman bibit mangrove memiliki nilai multi dimensi, karena selain bertujuan mengurangi abrasi pantai, dapat menambah pendapatan masyarakat karena bakau adalah habitat berbagai ikan, ketam dan beberapa jenis hayati, namun juga memiliki nilai edukasi, dimana melalui kegiatan ini dapat pula memberikan pemahaman kepada generasi penerus akan pentingnya upaya pengendalian lingkungan dan menjaga keseimbangan alam.

Selain itu, apresiasi juga disampaikan kepada KBR yang telah menggelar kegiatan ini, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan.

Dirinya mengakui bahwa unsur pemuda merupakan ujung tombak pembangunan. Untuk itu, segala inovasi, Kreatifitas, kepedulian dan aksi nyata selalu diharapkan muncul sebagai bentuk kepedulian pelaksanaan pembangunan daerah.



Camat Bunguran Barat, Tri Didik Sisworo dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa inovasi desa merupakan harapan bersama muncul dari arus bawah, terutama bagi Pemerintah Kecamatan untuk menentukan arah kebijakan dan percepatan pembangunan.

Oleh karenanya dirinya akan terus memberikan dukungan, asalkan terus dilibatkan dalam berbagai rencana maupun pelaksanaan program kerja.

Didik juga menambahkan agar dalam pengelolaan anggaran desa, hendaknya jangan terpaku pada pembangunan fisik semata, karena pengembangan wawasan dan mutu SDM melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat edukatif juga tidak kalah pentingnya.

Ketua KBR Desa Mekar Jaya, Harijono dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inovasi dan kepedulian dari kelompoknya, berinisiatif mengajukan kegiatan ke Kementerian Kehutanan RI.

Dari pengajuan tersebut, dirinya merasa bersyukur karena mendapatkan respon baik sehingga dapat melaksanakan kegiatan ini, dan juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa dan Mapala STAI Natuna.

Kegiatan ini pula merupakan bentuk sinergitas masyarakat dalam mendukung program Pemerintah Desa yang sedang gencar mempromosikan inovasi ekowisata Taman Mangrove Mekar Jaya.

Namun tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk upaya melestarikan lingkungan sekitar, mencegah abrasi dan juga berharap pemasukan para nelayan tempatan dapat lebih meningkat dimasa akan datang.

Penulis | Salohot
 Sumber| Dok| Humpro Natuna