Tanjungpinang – Gempita Celoteh Anak Pulau merupakan Budaya Melayu yang harus kembali diperkenalkan oleh masyarakat luas bahkan dunia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Kepri Toto Sucipto mengatakan bahwa selaras dengan motto BPNB,”Kenali Budayamu Cintai Negerimu,” maka dari itu dilaksanakan acara Gempita Celoteh Anak Pulau.
“Menurut KBBI, celoteh dalam hal ini dimaknai obrolan yang kadang tidak tentu arahnya, tetapi kebiasaan ini bisa juga diarahkan kepada sesuatu yang bermanfaat. Celoteh juga bermakna menyampaikan pesan dengan komunikasi yang ringan, lucu dan membuat bahagia semua orang,” terangnya di sela-sela kegiatan, Selasa ( 19/10 ).
Lebih lanjut dirinya menambahkan, celoteh yang diangkat untuk memperkenalkan kepada dunia yang lebih luas. Toto menilai saat ini yang paling banyak dikenali adalah Stand Up Comedy.
“Ternyata kita punya yang seperti itu, hampir semua seni tradisi budaya di Kepri hanya saja terkadang tidak dimunculkan. Oleh karena itu kita bikin Stand Up Comedy versi Melayu melalui celoteh, sebenarnya banyak yang daftar tapi kita batasi mengingat ini baru pertama kali dibuat kemudian juga disesuaikan dengan Jadwal Komeng, Jarwo Kwat, dan Rudi Sipit,” ujar Toto.
Alasan Toto memilih Komeng, Jarwo Kwat dan Rudi Sipit sebagai coaching, karena untuk menarik masyarakat sekaligus memperkenalkan kepada khalayak luas bahwa kita punya celoteh.
“Kalau sudah dikenal saya yakin kedepannya jika dibuat seperti ini mungkin bakal ramai pesertanya. Mudah mudahan ini berkala tujuan ada gempita celoteh ini pertama merevitalisasi,kedua suatu pewarisan sebagaimana undang undang no 5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan salah satunya adalah pewarisan ini karena yang kita inginkan celoteh tersebut isinya tentang kebudayaan sendiri di samping berbahasa tapi yang di sampaikan adalah pesan pesan budaya, ” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan