HARIAN MEMO KEPRI, TANJUNGPINANG – Pro Kontra yang dilakukan oleh salah satu Staff Khusus Gubernur Kepri, AS , membuat Wakil Ketua II DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Husnizar Hood yang juga Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Kepri ini mengaku kesal. Pasalnya, AS yang menyatakan ingin menarik nama Agus Wibowo dari pencalonan Wakil Gubernur Kepri yang diusung oleh Nasdem, PPP, PKB dan Gerindra namun mengesampingkan Partai Demokrat yang turut mendukung. “Sebagai seorang staff khusus Gubernur Kepri, Ahars Sulaiman tidak pantas mengeluarkan statemen seperti itu di media. Dia (Ahars) tidak memiliki kapasitas terkait proses pemilihan Wakil Gubernur Kepri,” jelas Husnizar, Rabu (13/2017). Menurutnya, AS juga seakan-akan telah mencampuri urusan Partai nya. “Saya sangat tidak akan diam bila partai kami diobok – obok. Padahal peran Partai Demokrat sangat strategis di partai pengusung Sanur,” ucapnya. Dia mengatakan, bahwa Partai nya juga termasuk salah satu pendukung Sanur pada Tanggal 27 Desember 2016 silam. “Yang memimpin saat itu Nurdin Basirun, dihadiri oleh Ketua Partai Tingkat Provinsi Kepri seperti Apri Sujadi dan saya sebagai sekretaris Partai Demokrat, Sarafuddin Aluan dari PPP, Abdul Basid dari PKB hingga Rocky Daulay serta Raja Ariza sebagai Notulen. Tetapi, dari pengakuan Raja Ariza bahwa notulen dan absensinya hilang,”terangnya. Jadi, AS yang hanya memangku jabatan Staff Khusus hendaknya bertugas sebagaimana fungsinya. “Bekerjalah sesuai fungsinya, jangan mencampuri urusan ini, mohon hormati Panitia Pemilihan dari DPRD, biarkan bekerja dulu, dan apabila ada kendala pada Gubernur jangan melalui AS untuk menyampaikannya,”tutupnya. (CR003)