Tanjungpinang – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Maritim Raja Ali Haji ( Umrah ) tergabung dalam aliansi mahasiswa Pemerhati Lingkungan Kota Tanjungpinang melakukan unjuk rasa depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl Peralatan Km 7, Senin ( 18/10 ).

Dalam aksinya mereka menyampaikan tujuh pernyataan sikap yaitu mendesak kepada walikota Tanjungpinang mencopot Kadis PUPR dari jabatannya yang di nilai tidak becus dalam mengemban amanah jabatan yang diberikan.

Mendesak kepada walikota Tanjungpinang mencopot Kabid yang dinilai tidak becus dalam mengemban amanah jabatan yang diberikan sumberdaya air PUPR dari jabatannya, mendesak Walikota Tanjungpinang untuk mencopot lurah Tanjung Ayun Sakti dari jabatannya yang dinilai tidak becus dalam mengemban amanah yang diberikan.

Meminta kepada perusahaan untuk segera merealisasikan pemberian kompensasi bagi para nelayan yang terdampak dari pengerjaan proyek pembangunan folder pengendalian banjir di Pemuda, secara layak dan sesuai dengan dampak dan kerugian.

Meminta kepada perusahaan untuk segera merevitalisasi dan segera melakukan reboisasi terhadap kerusakan mangrove yang terjadi akibat penimbunan dalam pengerjaan proyek tersebut. Dan mendesak kepada pelaksana pengerjaan dalam hal ini ( Kementrian PUPR Dirjend SDA ) untuk segera memutuskan kontrak terhadap perusahaan pemenang lelang proyek atau perusahaan pelaksana pengerjaan pembangunan folder pengendalian banjir di Pemuda apabila perusahaan tersebut tidak mampu meminimalisir serta menyelesaikan dampak yang di timbulkan dari pengerjaan proyek tersebut.

Salah satu Mahasiswa Erik meminta kepada dinas terkait dalam hal ini PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tanjungpinang agar bisa menerima kami secara face to face terkait apa yang ingin di sampaikan.

” Harapannya hak – hak masyarakat dapat di tunaikan karena ini berbicara dampak yang di rugikan ataupun dampak yang di alami oleh masyarakat itu sendiri, ” ujarnya.