Kepulauan Riau

Lulusan SMK Jadi Pengangguran Disdik Dinilai Tidak Perhatikan Kualitas Pendidikan

16
×

Lulusan SMK Jadi Pengangguran Disdik Dinilai Tidak Perhatikan Kualitas Pendidikan

Sebarkan artikel ini
H Lis Darmansyah SH Saat di Wawancara awak media

Harian Memo Kepri | Tanjungpinang — Banyaknya siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menjadi pengangguran menjadi sorotan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau, Lis Darmansyah SH.

Lis menganggap Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kepri terlalu fokus pada kegiatan proyek dari pada meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Disdik ini sebenarnya termasuk OPD yang sangat strategis, tapi dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kami nilai tidak patuh pada perencanaan, karena hanya mencapaian 60 persen dalam mengimplementasikan perencanaannya, karena lebih terfokus pada kegiatan proyek dari pada peningkatan kualitas pendidikan,” ujar Lis ke awak media, Rabu (24/20).

Menurutnya, masalah pengangguran bukan hanya menjadi tanggungjawab satu Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), tapi saling berkaitan agar SDM menjadi berkualitas dan dapat tersalurkan.

“Seharusnya Disdik menggandeng Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan menggelar pelatihan padat karya, dan Disnaker melakukan MOU dengan sektor-sektor usaha, karena masalah pengangguran ini bukan hanya tanggungjawab satu OPD saja,” lanjut Lis.

“Jadi kalau lulusan SMK dilepas begitu saja sama seperti melepas anak ayam, makanya mereka ini perlu sertifikasi karena materi yang di SMK itu hanya dasar saja, kan kita ada Balai Latihan Kerja (BLK) yang bisa dimanfaatkan,” tambahnya.

Pria karismatik yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Tanjungpinang ini memberitahukan bahwa banyak yang beranggapan ketika Lulus SMK bisa langsung kerja. Namun pada kenyataan dan faktanya sangat berbeda.

“Seharusnya program dari Dinas Pendidikan untuk anak-anak yang kelas tiga dibuat program pelatihan padat karya seperti Perbankan, Ilmu Perbankan yang secara teoriĀ  diberikan oleh pihak sekolah hanyalah sebatas basic/dasar, dia belum bisa terjun langsung ke sektor Perbankan,” terang Lis

Akhir kata Lis menyarankan agar Dinas Pendidikan lebih berinteraksi dan bekerjasama dengan OPD terkait, demi mengatasi masalah ini ke depan.

“Paling tidak Pemprov Kepri atau Dinas Pendidikan menyiapkan program latihan sektor Perbankan. Bicara soal pengangguran itu bukan fungsi satu OPD saja tapi saling berkaitan, maka Disdik harus bekerjasama dengan Disnaker, kemudian Disnaker membuat MoU dengan sektor-sektor usaha supaya memiliki sumber daya manusia yang tentunya lebih berkualitas,” tutup Lis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *