Harian Memo Kepri | Anambas — Kapal Roro MV. Anambas 5 yang bersandar di Pelabuhan Roro Air Asuk, Kecamatan Siantan Tengah Kabupaten Kepulauan Anambas beberapa minggu terakhir ini tidak beroperasi seperti biasanya dikarenakan rusak pada perut mesinnya.
Saat Awak media mengkonfirmasi pada Kamis 23 Januari 2020. Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup (Kadishub LH) Ekodesi, membenarkan bahwa Kapal Roro tersebut beberapa minggu terakhir tidak bisa mengangkut penumpang.
“Kita sudah datang ke sana dan bertemu operator teknisinya, mereka bilang ada masalah pada mesin. Jadi tidak bisa hidup, nah akhirnya kita ganti baterai dan juga quil kapalnya hidup dan bisa jalan, tapi cuma beberapa hari saja,” sebut Kepala Kadishub LH.
“Setelah Kapal Roro tersebut bisa beroperasi beberapa hari, mesinnya pun mengeluarkan asap yang cukup banyak,” tambahnya.
“Tak lama operatornya lapor ke saya lagi, dijelaskan kondisi rusaknya itu seperti ini, kemudian saya tanyakan ada tidak di sini mekanik yang bisa menyelesaikan kerusakan ini, nah mereka bilang ada dua orang mekanik yang bisa memperbaiki, ya cuma butuh waktu,” terangnya.
Lebih lanjut Ekodesi menerangkan bahwa kerusakan Kapal Roro terjadi pada perut mesin, dan mesin tersebut harusi diganti. Sayangnya mekanik yang asli orang daerah ini perlu waktu untuk melihat kerusakan mesin, diketahui bahwa mereka biasanya hanya bisa memeperbaiki mesin Yamaha. Sedangkan mesin Kapal Roro itu mereknya adalah Hyundai.
“Tapi biasanya prinsip dasar mesin apapun itu mesinnya sama, cara kerjanya pasti sama, saya bilang ke mereka tolong sajalah mungkin mirip-mirip lah itu mesinya. Yang penting kapal ini bisa bagus dan bisa melayani masyarakat,” tutur Ekodesi.
Dikarenakan Kapal Roro MV. Anambas 5 belum bisa mengangkut penumpang, Kadishub LH Ekodesi mengatakan sudah ada Kapal Roro pengganti yang merupakan kapal dari masyarakat yaitu Kapal Inkamina.
Untuk tarif yang dipatok Kapal Roro pengganti ini ialah Rp 20 ribu pulang pergi (PP), sedangkan untuk Kapal Roro yang sebelumnya hanya Rp 10 ribu PP.
“Nah kita ada kapal pengganti dari masyarakat, cuma yang tadinya roro induk itu ongkos transportasi Rp 5 ribu kalau PP jadi Rp 10 ribu, sekarang karena menggunakan kapal roro pengganti menjadi Rp 20 ribu PP,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah memberi arahan kepada anggota Dishub yang bertugas di Kecamatan Palmatak tersebut untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa ini merupakan kondisi darurat.
“Saya berharap masyarakat bersabar, karena saya juga sudah mengupayakan untuk kapal roro ini bisa diperbaiki dan dapat digunakan kembali seperti biasanya,” pungkasnya.
Penulis | Pinni
Tinggalkan Balasan