Tanjungpinang – Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungpinang menutup secara resmi Dapur Umum Aksi Peduli Covid di Aula Singgih Kejari, Minggu (25/07).
Di dalam Kegiatan juga dilaksanakan penyerahan piagam kepada 22 tim relawan oleh Kejari Tanjungpinang.
Diantara yang menerima piagam adalah MUI Prov. Kepri, MUI Kota Tanjungpinang, NU, Banser Tanjungpinang, Dinsos Prov. Kepri, Dinsos Kota Tanjungpinang, Tagana Kota Tanjungpinang, Komunitas Kedai Kopi, Perpat – TPI, Mojan Indonesia.
Juga PMI Tanjungpinang, IPBT, FKPPI Prov. Kepri, Persatuan Pemuda Bintan, Waroeng Kopi W&W, Siba Courier & Cargo, Forum Bikers Tempatan, Sahabat Berbagi, Apresiasi Kepri, Karang Taruna Prov. Kepri, dan Karang Taruna Kota Tanjungpinang.
Ketua ASPC Tanjungpinang Isnaini Bayu Wibowo SH, MH mengatakan, pelaksanaan ASPC sudah berjalan selama 12 hari dan sebanyak 12.986 nasi kotak sudah disalurkan.
“Pelaksanaannya dimulai tanggal 12 – 25 Juli 2021. Dalam pelaksana tersebut Ada 20 orang donatur barang, 23 orang donatur berupa uang dan total yang terkumpul sebanyak Rp 57.750.000,”
“Selanjutnya selama 12 hari kegiatan sudah 12.986 nasi kotak yang dibagikan sehingga 325 orang sembuh berkat bantuan dari ASPC Tanjungpinang,” ujar Bowo.
Sementara itu, Kejari Tanjungpinang Joko Yuhono dan juga Pembina ASPC mengucapkan rasa terima kasih kepada semuanya dan merasa bahagia serta bangga bisa terlaksana Aksi Peduli Covid.
“Perlu diketahui sebenarnya awal dibentuk Aksi ini adalah sebagai bentuk keprihatinan akibat tingginya angka Covid,”
“Andainya saya yang mengalami menjalankan Isoman dan saya bukan siapa-siapa lantas siapa yang akan membantu, kemudian setelah berkomunikasi dengan para ustad akhirnya terbentuk ASPC Tanjungpinang,” jelas Joko.
Masih kata Joko, justru yang masih memiliki kesehatan dari Allah SWT maka sudah seharusnya kita membantu yang sakit dengan cara merawat saudara – saudara kita terutama yang Isoman.
” Tidak usah khawatir dalam melakukan kebaikan hal yang paling sulit dalam kehidupan kita adalah ikhlas, namun tanpa disadari dengan adanya kegiatan dapur umum ini kita sudah melakukan dengan ikhlas,”
“Tanpa ikhlas dan akidah yang baik maka kita tidak akan bisa berjalan,”
“Banyak pembelajaran yang dapat saya ambil, diantaranya adalah merangkul saudara – saudara kita, menyambung silaturahmi dan membangun solidaritas antar sesama,” lanjutnya.
Kalau pemimpin rendah hati atau menjadi leadership maka semuanya akan bisa dirangkul akan tetapi apabila pemimpin hanya mengandalkan jabatan mustahil bisa terjadi, oleh karena itu pemerintah bersama masyarakat harus bisa bersatu dalam melawan Covid.
“Saya tidak merasa sebagai Kejari ataupun pejabat melainkan saya merasa menjadi sahabat agar bisa masyarakat bisa merasakan dampaknya,”
“Dalam situasi seperti ini seharusnya pemimpin – pemimpin terjun ke lapangan mendengar secara langsung keluhan masyarakat jangan hanya mengandalkan perintah saja,”
“Dalam hal penanggulangan covid harus secara bersama-sama dan ASPC Tanjungpinang menjadi modal sosial dan memupuk persaudaraan dan terjalin tali persaudaraan,” terang Joko.
Joko berpesan dengan adanya aksi sosial ini bisa memupuk tali persaudaraan, selain itu kedepan secara bersama mengawasi serta mengontrol bantuan yang diberikan pemerintah agar bisa tepat sasaran.
“Saya berharap dengan aksi sosial ini kita memupuk persaudaraan, mempererat silaturahmi, maka dari itu saya minta semuanya di masa PPKM level 4 ini akan banyak bantuan yang diberikan oleh pemerintah karena itu harus bisa kita kontrol dan awasi bantuan itu agar bisa tepat sasaran bagi yang membutuhkan,” pungkas Joko.
Tinggalkan Balasan