Harian Memo Kepri | Batam — Badan Pengusahaan (BP) Batam dan ATB menggelar Konfrensi Pers terkait kondisi ketersediaan air baku di kota Batam, yang semakin hari menipis, masyarakat diminta hemat air, Kamis (5/20)
Diperkirakan Ketersediaan Air bersih di Dam yang ada di Kota Batam, hanya mampu memenuhi kebutuhan Air bersih hingga 90 hari kedepan. Hal ini disebabkan menurunnya volume air baku di seluruh waduk karena musim kemarau berkepanjangan.
” Volume air baku di 6 waduk mengalami penurunan hingga 2-3 Meter. Berdasarkan pengamatan kita lapangan setiap hari volume air waduk turun 2 Cm. Dari kondisi tersebut diperkirakan air baku dalam waduk hanya mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat Batam hanya 90 hari kedepan,” ujar Binsar Tambunan Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam kepada media dalam keterangan persnya di Kantor BP Batam Gedung Marketing Centre BP BP Batam.
Menyikapi persoalan tersebut, BP Batam akan melakukan antisipasi dengan melakukan emergency teknologi hujan buatan.
“Saat ini kita telah melakukan kerja sama dengan TMC BPPT (Teknologi modifikasi cuaca badan pengkajian penerapan teknologi). Kajian pemilihan teknologi hujan buatan ini, nantinya akan beroperasi selama 14 hari kerja saja, dan akan dilaksanakan selama untuk 1 tahun kedepan,” kata Binsar
Selain itu, BP Batam tetap berkoordinasi dengan BMKG terkait prediksi hujan turun untuk 3 bulan kedepan.”Jika dalam waktu 3 bulan kedepan air hujan tidak turun. Kita sedang mengkaji untuk melakukan Pemompaan air baku dari waduk Tembesi ke waduk Muka Kuning dan waduk Duriangkang,” pungkasnya.
BP Batam juga meminta kepada seluruh masyarakat kota Batam untuk melakukan doa bersama meminta hujan turun.
Sementara itu, Maria selaku Meneger ATB menjelaskan kondisi krisis air di kota Batam juga diakibatkan meningkatnya pengambilan air baku.
“Hari ini, posisi waduk Duriangkang sudah minus 3,06 Meter. Kondisi ini bukan hanya diakibatkan karena cuaca hujan kita berkurang, tetapi juga karena masalah apstrak dan pengambilan air baku semakin meningkat,” kata Maria.
Menanggapi kondisi volume waduk yang terus menurun. ATB sendiri dalam waktu dekat akan melakukan suplai air kepada pelanggan secara bergiliran.
“Kami akan melakukan penggiliran kepada seluruh pelanggan dengan 2 hari off, dan 5 hari on. Penggiliran ini akan mulai dari tanggal 15 Maret 2020. Hal ini dilakukan untuk memperpanjang umur Dam hingga 23 hari sampai 6 Juli 2020,” jelas Maria.
ATB mengaku, krisis air ini akan berimbas kepada 228,900 pelanggan mendapat hal yang sama untuk mendapat air secara bergiliran. (IDN)
Tinggalkan Balasan